jpnn.com, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung, Jawa Timur, memberi pembinaan berkala kepada semua kelompok perguruan silat untuk mencegah kerusuhan maupun tawuran di antara mereka.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Christian Kosasih mengakui potensi kerawanan terjadinya gesekan antarkelompok pesilat di Tulungagung cukup tinggi.
BACA JUGA: Cegah Bentrok Susulan Perguruan Silat, TNI & Polri Sekat Perbatasan Jember-Banyuwangi
Terlebih daerah yang berbatasan dengan wilayah Trenggalek, Blitar, dan Kediri ini dikenal menjadi salah satu basis perguruan silat.
"Pembinaan dan koordinasi dengan jaringan perguruan silat rutin kami lakukan dan akan terus kami intensifkan untuk mencegah tawuran," kata AKP Christian Kosasih di Tulungagung, Jumat.
BACA JUGA: Perguruan Silat Pagar Nusa dan PSHT Bentrok Lagi, 1 Orang Tewas, Aparat Bersiaga
Dia mengatakan pembinaan lebih dikedepankan dengan sikap saling menghargai antaranggota dan perguruan silat itu sendiri.
“Kadang satu kampung, satu sekolah saling bermusuhan karena beda perguruan. Itu yang ingin kami hilangkan,” ujar Christian.
Untuk merekatkan hubungan antarpesilat, tambah dia, dalam momen pembinaan di mapolres maka mereka diajak untuk saling mengenal satu sama lain.
Simbolis persahabatan, katanya, ditunjukkan dengan bersalaman atau berpelukan.
Christian menambahkan pihaknya berharap ada sikap saling pengertian di antara para pesilat ini.
“Sesama pesilat, jangan ada lagi pandangan organisasi sebelah. Semua sama-sama membawa nama baik pencak silat,” tegasnya.
Dia melanjutkan anggota perguruan silat mempunyai tanggung jawab yang besar. Apalagi mereka bernaung di bawah organisasi yang besar.
"Sudah semestinya mereka menjaga kehormatan dari organisasi tersebut," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti