jpnn.com, SULAWESI SELATAN - Kelompok Tani Saromase di Sulawesi Selatan, sukses memanen puluhan ton bawang merah dan menghasilkan ratusan juta rupiah, berkat dukungan TJSL PLN.
Hal ini menjadi wujud komitmen PLN untuk terus mendorong perkembangan sektor pertanian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
BACA JUGA: Teken MoU, PLN Salurkan Listrik 50,2 MVA untuk Kawasan Industri Sayung dan Pabrik Gas Terbesar
Pada 2021, saat Kelompok Tani Saromase di Desa Lampoko menerima bantuan dua unit traktor dari PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi.
Traktor tersebut digunakan untuk membuka dan memperluas ladang pertanian di sekitaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
BACA JUGA: Jadi Mentor Kreator Indonesia Berkarya, Ganjar: Orang Kreatif Akan Selalu Survive
Pada 2022, program TJSL berlanjut dengan bantuan bibit bawang merah.
Dalam kurun waktu kurang lebih 5 bulan sejak penanaman, Kelompok Tani Saromase menuai panen bawang merah dengan hasil produksi puluhan kali lipat.
BACA JUGA: Siaga Nataru Amankan Keandalan Listrik, PLN Terjunkan 5.574 Personel di Jateng-DIY
Ketua Kelompok Tani Saromase, Saharudin menceritakan, setiap anggota kelompok tani pada awalnya menerima 1 karung 25 kilogram (kg) bibit bawang merah.
Dari bibit tersebut, menghasilkan panen sebanyak 400 kg. Apabila dijual dengan harga pasaran Rp 18.000 per kg, hasil penjualannya mencapai Rp7,2 juta.
"Setelah dikurangi biaya operasional, keuntungan yang didapatkan kurang lebih sebesar Rp 6,7 juta. Total hasil panen bawang merah yang kami peroleh sebanyak 32 ton, sehingga keuntungan yang diraup mencapai Rp 536 juta,“ jelasnya.
Saharuddin dan anggota kelompok tani lainnya mengaku sangat senang dengan hasil panen bawang merah yang diperoleh begitu signifikan.
Apalagi sebelum melakukan budidaya bawang merah, Kelompok Tani Saromase telah belajar dari daerah lain yang berhasil melakukan budidaya bawang merah.
Kepala Desa Lampoko Budiman menjelaskan, berkat program TJSL ini warganya kini lebih produktif dan etos kerjanya meningkat dengan signifikan. Banyak lahan-lahan kosong yang sebelumnya tidak digarap dan dianggap tidak subur kini berubah menjadi lahan pertanian yang produktif.
“Kami berterima kasih kepada PLN yang telah membantu kami dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian desa. Program ini memberikan banyak manfaat bagi warga desa untuk bercocok tanam dan lebih produktif,” tambahnya.
General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis, bersyukur bantuan PLN dimanfaatkan dan dikelola dengan sangat baik oleh warga Desa Lampoko.
Sehingga program ini mampu memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangkit PLN.
“Kami bersyukur karena masyarakat sudah bisa memetik hasil dari kerja kerasnya, yaitu panen tanaman bawang merah. PLN turut berbangga karena telah berkontribusi dan menunjukkan komitmen dalam menerapkan Environmental, Social and Governance (ESG),” tuturnya.
“Harapannya warga Desa Lampoko makin sejahtera dan dapat mandiri dalam meningkatkan usahanya,” tutup Anis.(adv/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada