Kelompok Tani di Yapen Panen Sayuran Saat Pandemi Covid-19

Sabtu, 30 Mei 2020 – 14:53 WIB
Foto: kiriman dari BPPSDMP

jpnn.com, YAPEN - Kelompok tani (Poktan) Anggrek yang berada di Kampung Ketuapi Distrik Yapen Selatan, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, makin mantap menjalankan usaha taninya.

Poktan Anggrek mampu menghadirkan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen untuk melakukan panen sayuran di mana pandemi Covid-19, Jumat (29/5).

BACA JUGA: Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop

Keberhasilan Poktan Anggrek mendapatkan apresiasi dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menurutnya, panen yang dilakukan sangat penting dalam situasi seperti ini.

BACA JUGA: Keuletan KWT Liman Benawi Dapat Pujian dari BPPSDMP Kementan

“Namun, kami bisa terlena lama-lama dengan panen, jangan lengah. Setelah panen lahan harus diolah lagi dan petani serta penyuluh harus tanam lagi. Karena inilah cara untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” papar Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, mengingatkan kepada petani dan penyuluh untuk memaksimalkan pangan lokal.

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP: Kostratani Program Pemerintah untuk Sejahterakan Rakyat

“Kami sudah tidak bisa mengandalkan impor. Mau tidak mau kita harus berdiri dengan kemampuan kita sendiri, dengan pangan hasil lahan sendiri, pangan hasil keringat petani kita sendiri. Kita harus memanfaatkan pangan lokal yang melimpah, stop konsumsi pangan impor,” kata Dedi.

Poktan Anggrek terbentuk tahun 2014. Awalnya, Poktan Anggrek mendapatkan Dana Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) tahun 2017.

Poktan ini kian berkembang setelah bersinergi dengan Penyuluh Pendamping di Kampung Ketuapi Prapti.

Sinergi ini kemudian membuat Poktan Anggrek mengelola tanaman sayuran dengan sistem kotak.

Sistem ini dilakukan karena wilayah lahan Poktan Anggrek dekat pantai dan tanahnya berpasir.

Mereka juga memanfaatkan dana swadaya kelompok dan Biaya Operasional Penyuluh (BOP Pusat).

“Awal usaha ini dimulai tahun 2018, dengan membuat kotak sebanyak 68 unit. Biaya yang dibutuhkan sebagai modal usaha senilai Rp. 51.000.000, dan usia ekonomi bak diperkirakan tiga tahun. Dari analisa sederhana setiap bak memperoleh hasil Rp 150.000 per sekali panen dan selama setahun bisa panen enam kali,” terang Prapti.

Pada tahun pertama saja modal sudah bisa kembali dan masih memperoleh keuntungan sekitar Rp. 9.120.000,-

Keberhasilan Poktan Anggrek menarik perhatian Penyuluh Kabupaten Kepulauan Yapen Waluyo. Ia pun untuk mengagendakan kehadiran Bupati melakukan panen sayuran di Poktan Anggrek yang diketuai Amelia Payai dengan anggotanya sebanyak 24 orang.

Pada Jumat kemarin, Wakil Bupati Kepulauan Yapen-Papua, Frans Sanadi, hadir dalam panen didampingi Sekretaris Daerah, Alexander Nussy, dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Wahyudi Irianto, serta Perwakilan dari KODIM 1709 Kabupaten Yapen Dan Waropen, untuk melakukan panen bersama tanaman sayuran di Poktan Anggrek.

“Apresiasi harus diberikan kepada Poktan Aggrek yang meski pun di tengah-tengah Pandemi Covid 19 masih Eksis bertanam dan berusaha tani untuk mencukupi kebutuhan sendiri maupun untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Apresiasi juga harus diberikan untuk penyuluh pendamping yang setia melakukan pendampingan di lapangan,” paparnya.

Frans Sanadi menambahkan, pemerintah tetap mengimbau masyarakat khususnya petani agar tetap menanam bahkan harus lebih ditingkatkan lagi dalam rangka untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat Rumah Tangga dan jangan sampai terjadi krisis pangan di daerah ini karena adanya wabah corona.

Sedangkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Wahyudi Irianto, mengatakan Kampung Ketuapi merupakan tempat yang strategis karena berada di wilayah Wisata Pantai di Kepulauan Yapen dan setiap hari libur selalu dikunjungi oleh masyarakat untuk mandi-mandi dan berjemur.

“Sehingga persoalan pemasaran hasil pertanian dari kelompok ini tidak masalah. Pembeli akan datang sendiri ke kelompok. Dan ke depan bisa dirancang untuk menjadi wisata kebun,” katanya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan. Apalagi memanfaatkan dana BOP untuk bersinergi dengan kelompok binaannya.

"Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19," kata Leli Nuryati. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler