Kelompok Tenun Ikat KDI Malaka Besutan Emanuel Bria Kebanjiran Pesanan

Sabtu, 23 Mei 2020 – 02:25 WIB
Perintis Koperasi Jasa Ekonomi Digital Indonesia (KDI) Cabang Malaka, Emanuel Bria (kelima dari kiri) bersama masyarakat dan kelompok tenun ikat Malaka, NTT beberapa waktu lalu. Foto: Dokpri

jpnn.com, MALAKA - Kelompok Tenun Ikat Malaka yang bernaung di bawah Koperasi Jasa Ekonomi Digital Indonesia (KDI) Cabang Malaka, binaan Emanuel Bria kebanjiran pesanan produk tenun Ikat di tengah pandemi covid-19.

Tercatat, per bulan Mei 2020 ini, mereka mendapatkan order atau pesanan 200 lembar produk tenun dari Pemua Katolik Komisariat Daerah Banten. Ditambah pesanan 800 lembar selendang dari pembeli yang berbeda.

BACA JUGA: Eman Bria dan RTS Dorong SDM Unggul dan Bermartabat di Malaka

Veny Seran, Ketua KDI Malaka dalam siaran persnya, Jumat (22/5/2020) mengungkapkan kegembiraan dan terima kasihnya kepada Pemuda Katolik Komda Banten yang sudah memesan tenun ikat asal Malaka Provinsi NTT.

“Kami sangat bersyukur karena Pemuda Katolik Komda Banten sudah memesan 200 tenun dari mama-mama Malaka. Apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19 ini. Hal ini juga sangat membantu ekonomi keluarga para penenun. Mereka terus menghasilkan uang dari rumah dengan menenun,” ujarnya.

BACA JUGA: Perajin Badui Memasarkan Kain Tenun Melalui Media Sosial

Veny juga menambahkan bagi teman dan sahabat sekalian yang ingin memesan tenun Malaka di tengah COVID-19 ini, kelompok tenun KDI Malaka siap untuk menenun dengan selalu memperhatikan ptotokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.

Menurutnya, membantu mendapatkan orderan tenun Malaka adalah cara kita membantu keluarga-keluarga Malaka di tengah pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Profil Laksamana TNI Yudo Margono, Putra Kelahiran Madiun yang Jadi Pemimpin Tertinggi TNI AL

Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komda Banten, Alex Leonardo, ketika dihubungi media (21/5/2020) mengatakan rasa syukurnya bersama rekan-rekannya bisa menjadi berkat bagi ibu-ibu di Kabupaten Malaka.

“Kami sangat bersyukur telah menjadi berkat bagi mama-mama penenun di Kabupaten Malaka, NTT yang telah menenun selendang dengan tulisan “Pemuda Katolik”.

Kain Tenun khas buatan tangan ini, lanjut Alex, memang dibuat khusus untuk menyambut Rapat Pimpinan Nasional yang akan diadakan di Riau pada bulan Mei 2020, dimana di momentum tersebut juga akan diadakan pameran UMKM dari seluruh kader Pemuda Katolik di Indonesia. Tapi tertunda karena situasi pandemi covid-19.

Selain Pemuda Katolik, KDI Malaka juga sudah memperoleh pesanan lain sebanyak 800 selendang yang diharapkan dapat ditenun oleh anggota-anggota Koperasi tersebut (KDI, red).

Elisabet Seuk, salah satu Ketua Kelompok tenun binaan KDI Malaka asal Desa Lakulo, Kecamatan Weliman mengaku bersyukur karena kehadiran KDI Malaka membantunya mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya.

“Kami sangat bersyukur karena kehadiran KDI di Malaka dapat membantu kami untuk memperoleh penghasilan tambahan bagi keluarga melaui kegiatan menenun,” ujarnya.

Veny lebih lanjut memberi gambaran terkait produk tenun ikat NTT, khususnya tenun ikat Kabupaten Malaka yang sudah dikenal dimana-mana karena nilai seni dan budayanya. Di Malaka, kabupaten yang mekar dari Kabupaten Belu, dikenal memiliki motif tenunan yang beragam dengan kisahnya yang unik dan tersebar di 12 Kecamatan.

Melihat potensi tersebut Koperasi Jasa Ekonomi Digital Indonesia (KDI) cabang Malaka, berhasil membentuk 86 kelompok tenun yang terdiri dari ibu-ibu penenun.

“Total anggota kelompok tenun yang didampingi KDI Malaka saat ini 860 orang, tutur Ketua KDI Malaka itu.

KDI didirikan oleh relawan-relawan Jokowi, lanjut Veny, yang tergabung di dalam Benteng Jokowi (BeJo) dan dideklarasikan pada bulan September 2019.

Salah satu deklaratornya adalah Emanuel Bria, yang sekaligus menjadi Ketua KDI NTT.

Perintis KDI di Malaka ini juga adalah politikus PKB yang sedang mengikuti proses pencalonan Bupati Malaka 2020-2024.

Kelompok tenun binaan KDI besutan Emanuel Bria mengungkapkan bahwa KDI relatif baru.

Sesuai namanya ia dan teman-temannya ingin mengombinasikan prinsip-prinsip koperasi dengan perkembangan dunia digital.

“Koperasi ini relatif baru dan sesuai namanya kami hendak menkombinasikan prinsip-prinsip koperasi dengan perkembangan dunia digital sekarang,” ujar Eman Bria.

Untuk memberdayakan kelompok-kelompok tenun tersebut, lanjut Eman, KDI Malaka terus mencari peluang pasar untuk dapat memesan produk-produk yang dihasilkan para pengrajin tenun.

Salah satu yang sudah memesan produk tenunan Malaka adalah Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Banten.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler