jpnn.com, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengungkap adanya geliat dari kelompok teroris yang jauh lebih tua dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yakni Jamaah Islamiyah (JI).
Kelompok yang sudah dilarang sejak 2007 melalui putusan pengadilan itu ternyata mencoba memperkukuh posisinya. Amir JI yang berinisial PW alias Askari alias Aji Pangestu ditangkap Senin lalu (29/6).
BACA JUGA: Aparat Harus Tindaklanjuti Informasi 30 Teroris Masuk Jakarta
Nama kelompok JI selama ini sudah jarang terdengar. Berbeda dengan JAD yang kerap kali berada di balik aksi teror di Indonesia belakangan ini. JI merupakan kelompok teror yang membidani aksi bom Bali satu dan dua. Kelompok ini tidak terhubung dengan ISIS, seperti JAD.
JI terhubung dengan kelompok Al Qaeda. Nama kelompok teror internasional yang kerap menghiasi media internasional sebelum kemunculan ISIS. Sebagian anggota kelompok JI juga tercatat sempat menyempal ke JAD yang terafiliasi dengan ISIS.
BACA JUGA: Jelang Sidang Putusan MK, Din Syamsuddin Minta Moeldoko Beri Penjelasan
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, hingga saat ini kelompok JI ini memang belum merencanakan aksi teror. Namun, kelompok ini sedang membangun kekuatan, terutama kemampuan ekonomi. ”Agar bisa membiayai aksi mereka,” jelasnya.
BACA JUGA: Honorer K2 Ancam Demo Besar – besaran, Mogok Kerja, atau ke MK
BACA JUGA: Terduga Teroris Jaringan Uzla Berencana Menyerang Jakarta
PW yang ditangkap di sebuah hotel di Bekasi diketahui sedang membangun sebuah kebun sawit. Kebun sawit ini sebagai wujud kekuatan ekonomi kelompok tersebut. Keuntungan dari kebun sawit ini akan digunakan mendukung berbagai aksi teror. ”Tujuannya sama membangun negara khilafah versi mereka,” ujarnya.
Tersangka memiliki rekam jejak yang begitu panjang dalam dunia terorisme. PW pernah menjabat sebagai kepala divisi intelijen kelompok JI. Kelompok Noor Din M. Top dan dr Azhari yang pernah menjadi kelompok teroris paling dicari di Indonesia lekat dengan PW. ”Anggotanya Noor Din M. Top ini,” jelasnya.
Latar belakangnya yang memiliki keahlian intelijen juga diketahui berperan terhadap Mujahin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Menurutnya, PW kerap memberikan masukan untuk pergerakan kelompok tersebut. ”Kelompok PW ini juga mensuplai senjata ke MIT,” ujarnya.
Menurutnya, tidak hanya PW yang ditangkap, ada empat orang lain. Yakni, istri PW berinisial YM, BS, A, dan BC alias Khaidar. Istri dari PW ditangkap karena diduga ikut terlibat dalam kelompok tersebut. ”Peranya aktif,” jelasnya.
BACA JUGA: Jangan Karena Mau Menolong Honorer, Lantas Berbuat Zalim ke Orang Lain
Khususnya untuk pidana berupa pengiriman orang ke Suriah untuk menjadi kombatan. Kelompok tersebut setidaknya tercatat enam kali mengirimkan rombongan untuk berperang di Suriah. (idr)
Video Paling Banyak Dicari hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Detik â detik Menegangkan Densus 88 Kepung Terduga Teroris di Losmen
Redaktur : Tim Redaksi