Keluar dari Gua, Dapat Status Warga Negara

Minggu, 15 Juli 2018 – 07:54 WIB
Anggota tim sepak bola junior Moo Pa yang sempat terjebak selama dua pekan di dalam gua menjalani karantina di rumah sakit Chiang Rai, Thailand. Foto: Reuters

jpnn.com, BANGKOK - Ekaphol Chantawong tidak akan lagi stateless. Demikian juga tiga anak didiknya dalam tim sepak bola Moo Pa. Jumat (13/7) pemerintah Thailand mengumumkan rencana mereka untuk memberikan kewarganegaraan kepada empat korban yang sempat 17 hari terjebak di Tham Luang Nang Non itu.

’’Saat ini petugas di kantor distrik Mae Sai sedang melengkapi syarat-syarat pengajuan kewarganegaraan,’’ ujar Venus Sirsuk, direktur Badan Registrasi Kementerian Dalam Negeri Thailand, sebagaimana dilansir The Guardian. Akta kelahiran merupakan dokumen yang paling penting.

BACA JUGA: Ditutup dengan Bir Istri Semobil

’’Kami harus mencari tahu apakah mereka lahir di Thailand. Juga apakah salah satu orang tuanya warga Thailand,’’ lajut Venus. Dia berharap keempatnya memiliki bukti kelahiran tersebut.

Selain Ekaphol, tiga korban yang stateless adalah Pornchai Kamluang, Adul Sam-on, dan Mongkhol Boonpiam. Selama ini keempatnya tidak tercatat sebagai warga negara mana pun. Bukan Thailand, bukan pula Myanmar atau Laos.

BACA JUGA: Hollywood Lirik Kisah Penyelamatan Tim Sepak Bola Thailand

Mae Sai, desa yang menjadi tempat tinggal dan basis tim sepak bola kebangaan mereka, Moo Pa, memang terletak di kawasan Golden Triangle tiga negara itu. Desa tersebut menjadi lintasan orang-orang stateless sejak lama.

Jika dibandingkan dengan tiga anak didiknya, Ekaphol merupakan yang paling tidak tertib administrasi. Jika Pornchai, Adul, dan Mongkhol memiliki kartu tanda pengenal Thailand, pemuda 25 tahun itu tidak. Jadi, jika tiga anak didiknya bisa mengakses kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, Ekaphol tidak. Artinya, dia rawan dideportasi.

BACA JUGA: Pengorbanan Warga Desa demi 12 Remaja Dalam Gua

Meski tetap bisa mengakses pendidikan dan kesehatan, mereka yang bukan warga negara Thailand tidak bisa mengurus paspor. Mereka juga harus mengajukan izin sebelum pergi ke provinsi lain. Kendati bisa mengenyam pendidikan dasar, para pelajar stateless sulit melanjutkan sekolah sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka juga akan sulit mencari pekerjaan.

Maka, saat pemerintah Thailand berencana menghadiahkan kewarganegaraan kepada empat korban yang terjebak di gua sepanjang 10 kilometer tersebut, publik bersukacita. ’’Dia bakal senang menjadi penduduk Thailand,’’ kata Charoenpol Rattanaweerachon, salah seorang kerabat Ekaphol.

Sayang, menjadi warga negara Thailand butuh proses yang panjang. Selain berbelit, prosesnya makan waktu lama. Bahkan, kadang butuh waktu sampai sepuluh tahun.

Penyebabnya adalah tahap verifikasi yang lama dan kurangnya sumber daya manusia. Kabarnya, jumlah staf yang mengurusi proses itu sedikit. Padahal, permintaan yang masuk luar biasa banyak.

Di sisi lain, para penyelam internasional yang terlibat dalam misi evakuasi menegangkan di Provinsi Chiang Rai tersebut masih menuai sorotan. Terutama John Volanthen dan Rick Stanton. Keduanya adalah penyelam Inggris yang kali pertama menemukan lokasi tim sepak bola Moo Pa di perut gua.

Kamis (12/7) Volanthen tiba di Bandara Internasional Heathrow, London. Kepada awak media yang menyambutnya, konsultan IT itu tidak mau disebut sebagai pahlawan. Dia menegaskan bahwa misi penyelamatan tersebut berhasil berkat kerja sama banyak pihak. ’’Kami senang mereka bisa keluar dan selamat,’’ ujarnya.

Hal senada diungkapkan Stanton. Dia menegaskan bahwa dirinya hanya menggunakan kemampuannya secara maksimal. Dia senang bakatnya berguna bagi masyarakat.

Pemerintah Thailand punya hadiah istimewa buat para penyelam internasional itu. ’’Mereka semua berhak mendapatkan kartu Thailand Elite,’’ kata Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-O-cha. Kartu senilai THB 500 ribu (sekitar Rp 215,7 juta) tersebut juga berfungsi sebagai visa bagi mereka dengan masa berlaku lima tahun. (sha/c22/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Dunia untuk Celeng


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler