jpnn.com, TUBAN - Keluarga M Arifin yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi tetangga sendiri di Kabupaten Tuban, masih sangat ketakutan dan trauma berat.
Suami istri Samijo dan Waniti di Dusun Tawing itu masih terpukul menerima kenyataan bahwa sang anak, Muhammad Arifin, tewas dibunuh serta dimutilasi Wusito.
BACA JUGA: 4 Hari Hilang, Bocah SD Ditemukan Sudah Dimutilasi
Jasad siswa kelas satu SDN Tanggulangin tersebut telah dimakamkan pihak keluarga di lokasi pemakaman umum desa setempat.
Meski demikian, masih banyak kerabat datang ke rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa.
BACA JUGA: Muncul Dugaan Mayat di Karung Korban Mutilasi
Keluarga korban menyerahkan kasus itu kepada polisi dan berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.
Sementara itu Ansori, Kepala SDN Tanggulangin 2, sekolah arifin mengatakan, untuk mengevaluasi kejadian ini, pihak sekolah berencana membangun pintu gerbang dan pagar keliling.
BACA JUGA: Warga Menduga Kerangka Manusia Ini Korban Mutilasi
"Dewan guru juga akan memberlakukan peraturan bagi siswa dilarang keluyuran sekolah tanpa izin sebelum jam pelajaran berakhir," ujar Ansori.
Sebelumnya, Muhammad Arifin dilaporkan hilang sejak Senin pagi.
Bocah usia 7 tahun ini tiba-tiba menghilang saat berada di sekolah.
Korban ditemukan empat hari kemudian sudah tidak bernyawa, dengan kondisi tangan termutilasi di rumah Wusito, yang masih tetangganya sendiri. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis! Penonton Tewas Kena Hantam Sepeda Motor Crosser
Redaktur & Reporter : Natalia