MEDAN - Keluarga Nurmala Dewi Tinambunan, 31, bidan yang Kamis lalu (7/2) ditembak di depan rumahnya, Jalan Pertahanan, Medan, Sumatera Utara (Sumut), sebetulnya pernah mengadu dan meminta perlindungan ke Polresta Medan dan Polsek Patumbak. Saat itu, Kapolresta Medan adalah Kombespol Tagam Sinaga dan Kapolsek Patumbak adalah Kompol S.W. Siregar.
Kali terakhir keluarga korban mengadu saat rumah mereka dibakar orang tak dikenal Agustus lalu. ""Saya takut keselamatan anak saya terancam,"" tutur Lismen Tinambunan, 53, ayah korban.
Saat itu, Jumat dini hari (26/8), rumah orang tua Nurmala di Jalan Pertahanan, Gang Indah, Kecamatan Patumbak, Medan, dibakar dua orang tak dikenal. Sekitar subuh Lismen mengaku dikejutkan suara ledakan dari teras rumahnya.
Bersama sang istri yang juga terbangun, Lismen langsung lari ke teras. Mereka kaget melihat api berkobar di sana dan berteriak minta tolong. ""Kami panik waktu itu,"" kata Lismen.
Untung, warga yang berdatangan berhasil menguasai api. Setelah api padam, Lismen melihat dua botol air minum berisi bensin di teras rumahnya.
Merasa ada yang sengaja hendak membakar rumahnya, Lismen dan keluarga melapor ke Polsek Patumbak. Laporan Lismen diterima dengan nomor laporan STPL/711/VIII/2011/SU/Polresta Medan/Sek Patumbak.
Sebelumnya, Jumat (19/8), saat berboncengan naik motor dengan temannya, Ratna Delima Panjaitan, 26, Nurmala dipepet dua lelaki berkendaraan Yamaha Vixion. Salah seorang di antara dua lelaki itu tiba-tiba menikam rusuk kiri Nurmala.
Akibatnya, dua perempuan itu terjatuh di Jalan Diponegoro, Desa Lahua Laraga, Gunung Sitoli Selatan, Pulau Nias. Nurmala dilarikan ke RSU Gunung Sitoli, sedangkan Ratna melapor ke Polres Nias dengan nomor laporan STPL/385/VIII/2011/NS.
Lismen dan keluarga menduga dua teror itu didalangi seorang perempuan pemilik salah satu perusahaan ekspedisi di Batam. Perempuan berusia 50-an tahun terebut diduga tidak senang Nurmala berpacaran dengan Berton karena dia juga menyukai pacar korban itu. ""Saya mohon perlindungan kepada Bapak Kapolda. Saya tidak tahu lagi harus mengadu ke mana. Jiwa kami terancam,"" kata Lismen.
Seperti diberitakan, seorang bidan Puskesmas Teladan, Nurmala Dewi br Tinambunan, 31, ditembak pengendara motor Mio di depan rumahnya sekitar pukul 14.00 kemarin (7/2). Diduga, penembakan pegawai negeri sipil (PNS) warga Jalan Pertahanan, Medan, itu berlatar dendam dan cinta.
Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol S.W. Siregar saat ditemui kemarin menyatakan sudah memeriksa rekaman CCTV dari SPBU di sepanjang Jalan Sisingamanga Raja, Medan. Hasilnya, di salah satu SPBU, dua pengendara motor membeli bensin menggunakan botol air minum. Namun, mereka tidak terlihat dengan jelas karena kamera CCTV di SPBU itu kurang bagus. ""Waktu kami tunjukkan kepada Pak Lismen, dia tak mengenali dua lelaki itu,"" tutur Siregar.
Wakasatreskrim Polresta Medan AKP Hendra juga menyatakan terus melacak penembak Nurmala. ""Kami masih fokus mencari pelaku di Kota Medan. Kami sudah membentuk tiga tim,"" katanya. (ala/jpnn/c4/soe)
Kali terakhir keluarga korban mengadu saat rumah mereka dibakar orang tak dikenal Agustus lalu. ""Saya takut keselamatan anak saya terancam,"" tutur Lismen Tinambunan, 53, ayah korban.
Saat itu, Jumat dini hari (26/8), rumah orang tua Nurmala di Jalan Pertahanan, Gang Indah, Kecamatan Patumbak, Medan, dibakar dua orang tak dikenal. Sekitar subuh Lismen mengaku dikejutkan suara ledakan dari teras rumahnya.
Bersama sang istri yang juga terbangun, Lismen langsung lari ke teras. Mereka kaget melihat api berkobar di sana dan berteriak minta tolong. ""Kami panik waktu itu,"" kata Lismen.
Untung, warga yang berdatangan berhasil menguasai api. Setelah api padam, Lismen melihat dua botol air minum berisi bensin di teras rumahnya.
Merasa ada yang sengaja hendak membakar rumahnya, Lismen dan keluarga melapor ke Polsek Patumbak. Laporan Lismen diterima dengan nomor laporan STPL/711/VIII/2011/SU/Polresta Medan/Sek Patumbak.
Sebelumnya, Jumat (19/8), saat berboncengan naik motor dengan temannya, Ratna Delima Panjaitan, 26, Nurmala dipepet dua lelaki berkendaraan Yamaha Vixion. Salah seorang di antara dua lelaki itu tiba-tiba menikam rusuk kiri Nurmala.
Akibatnya, dua perempuan itu terjatuh di Jalan Diponegoro, Desa Lahua Laraga, Gunung Sitoli Selatan, Pulau Nias. Nurmala dilarikan ke RSU Gunung Sitoli, sedangkan Ratna melapor ke Polres Nias dengan nomor laporan STPL/385/VIII/2011/NS.
Lismen dan keluarga menduga dua teror itu didalangi seorang perempuan pemilik salah satu perusahaan ekspedisi di Batam. Perempuan berusia 50-an tahun terebut diduga tidak senang Nurmala berpacaran dengan Berton karena dia juga menyukai pacar korban itu. ""Saya mohon perlindungan kepada Bapak Kapolda. Saya tidak tahu lagi harus mengadu ke mana. Jiwa kami terancam,"" kata Lismen.
Seperti diberitakan, seorang bidan Puskesmas Teladan, Nurmala Dewi br Tinambunan, 31, ditembak pengendara motor Mio di depan rumahnya sekitar pukul 14.00 kemarin (7/2). Diduga, penembakan pegawai negeri sipil (PNS) warga Jalan Pertahanan, Medan, itu berlatar dendam dan cinta.
Sementara itu, Kapolsek Patumbak Kompol S.W. Siregar saat ditemui kemarin menyatakan sudah memeriksa rekaman CCTV dari SPBU di sepanjang Jalan Sisingamanga Raja, Medan. Hasilnya, di salah satu SPBU, dua pengendara motor membeli bensin menggunakan botol air minum. Namun, mereka tidak terlihat dengan jelas karena kamera CCTV di SPBU itu kurang bagus. ""Waktu kami tunjukkan kepada Pak Lismen, dia tak mengenali dua lelaki itu,"" tutur Siregar.
Wakasatreskrim Polresta Medan AKP Hendra juga menyatakan terus melacak penembak Nurmala. ""Kami masih fokus mencari pelaku di Kota Medan. Kami sudah membentuk tiga tim,"" katanya. (ala/jpnn/c4/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemaluan Korban Dioles Minyak Kayu Putih
Redaktur : Tim Redaksi