Keluarga Densus 88 Diberi Jatah Haji, Suhardi Apresiasi Arab Saudi

Kamis, 20 April 2017 – 20:39 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius melakukan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Arab Saudi Osman Bin Yaser Almahriji di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4). Foto: BNPT

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius melakukan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Arab Saudi Osman Bin Yaser Almahriji di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4). 

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak bersepakat untuk meningkatkan  kerja sama dalam bidang keamanan dan penanggulangan terorisme.

BACA JUGA: Cegah Radikalisme di Kampus, BNPT Gandeng Umaha

"Kami juga sepakat bahwa penanggulangan terorisme merupakan bagian yang sangat penting untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan dalam suatu negara. Karena terorisme adalah tantangan bersama yang harus dihadapi secara bersama," ujar Suhardi.

Suhardi juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Saudi Arabi atas dukungannya selama kunjungan BNPT ke negara itu beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Seniman Tiongkok Sebut Sikap Arab Saudi Cs Terkait Pengungsi Picik

Sebab, Arab Saudi telah memberikan kesempatan berharga bagi keluarga syuhada dari anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang menjadi korban dalam operasi pemberantasan tindak pidana terorisme untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini

"Pemerintah Arab Saudi memberikan penghargaan untuk menunaikan ibadah haji kepada keluarga dari anggota Densus 88 yang telah menjadi korban dalam melakukan operasi tersebut. Dan setiap tahun akan ada lima orang yang akan berangkat (ibadah haji)," ujar alumnus Akpol tahun 1985 ini.

BACA JUGA: Lewat Tabungan ini, Anak-anak Bisa Daftar Haji Loh

Pihaknya juga sangat mengapresiasi metode yang digunakan Arab Saudi dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme.

Metode tersebut juga menjadi contoh bagi Indonesia dalam menanggulangi radikalisme dan terorisme.

"Namun demikian penanggulangan terorisme di Indonesia harus tetap sesuai dengan standar hukum, hak asasi manusia (HAM) dan juga nilai-nilai kemanusiaan termasuk nilai-nilai agama," ujar mantan kabareskrim Polri ini.

Sementara itu, Osman Bin Yaser Almahriji mengatakan, pemerintah Arab Saudi dan Indonesia telah menandantangi MoU dalam bidang pengamanan.

Yakni, bersama Kepolisan Republik Indoneaia saat kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia, Maret lalu.

"Di dalam MoU tersebut ada poin-poin yang bisa dikerjasamakan antara BNPT dengan Kepolisian Arab Saudi yang juga meliputi penanganan terorisme. Oleh karena itu Kepolisian Saudi dan BNPT akan terus melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kerjasama ini," ujar Osman. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Lebih Diminati Arab Saudi, Pak Jokowi Perlu Introspeksi


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler