Keluarga Tori Johnson dan Katrina Dawson, dua korban meninggal saat terjadi Penyanderaan Sydney akhir 2014, untuk pertama kalinya menyuarakan kemarahan mereka pada taktik polisi dalam menangani kejadian tersebut.
Berbicara secara eksklusif kepada Program Four Corners ABC, mereka menyatakan sangat terpukul ketika mendengar bahwa polisi berencana masuk ke tempat penyanderaan Kafe Lindt hanya jika pelaku Man Haron Monis membunuh atau melukai sandera secara serius.
BACA JUGA: Tenggat Hingga 1 Oktober untuk Melapor Bagi Pencari Suaka Ilegal
"Saya tidak bisa memaafkan mereka terkait hal itu," kata Rosie Connellan, ibu dari Tori Johnson.
"Saya tak 'kan pernah bisa mengerti bagaimana Anda bisa membuat keputusan dimana Anda menunggu seseorang meninggal terlebih dahulu. Itu di luar jangkauan saya."
BACA JUGA: Pemuda Ini Kayuh Papan Selancar 113 Hari Susuri Sungai 3700 Km
Keluarga Tori Johnson selalu hadir dalam pemeriksaan kasus ini sejak dimulai pada Mei 2015. Rosie Connellan memeluk Thomas Zinn, pasangan anaknya Tori Johnson saat wawancara dengan program Four Corners.
Four Corners: Justin Stevens
BACA JUGA: Schapelle Corby Segera Diekstradisi ke Australia
Keputusan polisi untuk menyerbu kafe tersebut diambil hanya setelah Tori ditembak dan dibunuh oleh Monis.
Pada catatan pemeriksaan penanganan kasus ini terungkap, Monis memaksa Tori dengan todongan senjata untuk berlutut di depannya.
Pada permulaan pemeriksaan, Connellan percaya bahwa peran polisi dalam peristiwa itu sangat nyata menyebabkan kematian anaknya.
"Kami pikir Monis yang membunuh Tori dan, sederhana saja: polisi telah melakukan segala yang mungkin dan begitulah tadinya," katanya. Tori Johnson, bekerja sebagai manager di Lindt Cafe, saat terjadi penyanderaan.
Supplied
Namun bukti yang muncul saat pemeriksaan tersebut sangat mengejutkan pihak keluarga.
"Begitu terungkap, benar-benar mengerikan. Setiap hari kami berpikir ini sudah yang terburuk. Setiap hari semakin buruk - hal-hal yang terungkap dari bukti-bukti," kata Connellan.
Mendengarkan penjelasan bahwa anaknya dieksekusi oleh Monis baginya sangat menyiksa.
"Setiap kali mencapai 10 menit terakhir, reaksi fisik saya sama. Saya sangat menyadari fakta bahwa Tori masih hidup pada saat itu. Sama seperti saya melangkah kembali ke malam itu setiap hari saat mendengarkannya selama pemeriksaan tersebut," katanya.
Pasangan Tori selama 14 tahun, Thomas Zinn, mengatakan bahwa dia telah kehilangan kepercayaan pada polisi.
"Saya tidak percaya karena ketidakmampuan (polisi) yang telah terungkap," kata Zinn. Video Player failed to load. The families of Katrina Dawson and Tori Johnson speak to... 0:57 Load more icon-chevron-right
Keluarga barista Katrina Dawson, yang terbunuh oleh tembakan polisi saat petugas menyerbu ke Lindt Cafe, menghadiri 18 bulan proses pemeriksaan guna memahami bagaimana kematian putri mereka terjadi.
"Sejak awal kami memutuskan harus datang setiap hari. Harus ada unsur manusiawi yang dimasukkan ke dalam hal ini," kata Jane Dawson, ibu Katrina.
"Saya pikir keluarga Johnson mungkin merasakan hal yang sama, tapi kami merasa sangat yakin Katrina harus diwakili dan terserah pada kami untuk memastikannya," jelasnya. Katrina Dawson, bekerja sebagai barista di Lindt Cafe saat penyanderaan terjadi.
Supplied
Kepada program Four Corners, kedua orangtua Katrina mengakui betapa sulitnya mendengarkan rincian peristiwa dari polisi saat pemeriksaan.
"Sejak awal saya katakan bahwa kami tidak menuntut pembalasan. Namun apa yang memang kami inginkan adalah keberanian mengatakan yang sebenarnya," kata Jane Dawson.
"Mengakui kesalahan kemudian membicarakan apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan itu," kata Sandy Dawson, ayah Katrina.
"Tapi kami tidak pernah melihat hal yang seperti itu," tambahnya.
Pihak keluarga berharap rekomendasi pemeriksaan tersebut akan menghasilkan perubahan yang signifikan.
"Saya ingin melihat pihak koroner memiliki keberanian untuk menantang pandangan alternatif tentang apa yang terjadi dan memastikan diambil hikmahnya dan bahwa hal itu menghormati kenangan tentang Katrina dan Tori," kata saudara laki-laki Katrina, Angus Dawson.
Bagi kedua keluarga korban, rasa tidak percaya itu tetap ada.
"Jika tidak ada pengakuan dari pihak berwenang bahwa telah terjadi kesalahan dan bahwa kegagalan ini telah terjadi, maka pembelajaran ini tidak akan pernah terjadi dan kebiasaan ini tidak akan berubah," kata Zinn.
"Saya pikir kita semua merasa bahwa polisi hadir untuk melindungi kita semua. Bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan. Salah satu hal terburuk terkait hal ini adalah bahwa kami merasa sangat kecewa," kata Dawson.
Diterbitkan Senin 22 Mei 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di ABC News.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampokan Toko Perhiasan di Melbourne Meningkat 6 Bulan Terakhir