Keluarga korban penyanderaan yang meninggal di Lindt Cafe, Martin Place, Sydney Tori Johnson mengatakan mereka "tidak mampu berbicara" setelah menerima telepon mengabarkan kematian Johnson.

Johnson (34) dan  sandera lainnya Katrina Dawson (38) meninggal dunia ketika polisi menyerbu cafe tersebut guna mengakhiri penyanderaan yang sudah berlangsung selama 16 jam. Lima belas orang lainnya selamat.

BACA JUGA: Berkat Mesin Baru, Produsen Mangga di NT Mulai Panen Mangga di Malam Hari

Tante Johnson, Lyn Whittaker mengatakan dia menerima panggilan telepon hari Selasa pagi,

BACA JUGA: Bakteri Rambut Kemaluan Bisa Ungkap Pelaku Kejahatan Seksual

"Telepon berbunyi pukul 4.30 pagi dari Ken, adik saya, dan dia mengatakan "mereka membunuh anakku" dan setelah itu dia tidak bisa bicara lagi." kata Lyn.

"Polisi datang dan mengatakan kepada suami saya bahwa Ken tidak bisa bicara lagi, dan itulah yang terjadi."

BACA JUGA: Narapidana Australia Tanggalkan Gigi Demi Selundupkan Obat

"Tori terkena tembakan dari sang teroris dan meninggal." lanjut Lyn Whittaker.

Dia mengatakan bahwa keponakannya itu adalah orang yang berjiwa penolong,

"Seorang anak yang begitu berani, semua orang yang mengenal Tori menyebutnya sebagai orang yang paling penyabar, baik, dan santun." kata Whittaker.

Beberapa sumber mengatakan kepada ABC bahwa Johnson berusaha merampas senjata api yang dipegang oleh Monis ketika penyandera itu tampak tertidur.

Ayah Johnson termasuk salah satu anggota keluarga yang mengunjungi Martin Place di Sydney hari Rabu (17/12/2014) malam.

Dia mencium bunga sebelum meletakkannya di tempat yang sekarang menjadi peringatan bagi para korban penyanderaan.

"Ini semua sangat mengharukan. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberi dukungan." katanya.

Sementara itu Tante Johnson, Lyn Whittaker mengatakan dia mendukung upaya yang dilakukan pemerintahan negara bagian New South Wales untuk menyelidiki keputusan pengadilan yang memberikan status tahanan luar bagi Monis.

Whittaker mengatakan bahwa seharusnya Monis tidak mendapatkan hal tersebut.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tessa Kum, Pelopor Gerakan #illridewithyou di Media Sosial

Berita Terkait