Keluarga Menjadi Benteng Anak dari Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 13 Mei 2015 – 12:57 WIB
Deputi Pencegahan BNN, Antar M.T Sianturi saat melakukan Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Keluarga memasuki tahap IV di Gedung PKK Melati Jaya, Jalan Kebagusan Raya No. 44 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Selasa (12/05). Foto for JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Keluarga merupakan salah satu benteng yang kuat dari perlindungan anak agar tidak terlibat dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba). Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar penyalahguna narkoba dari keluarga yang tidak sehat dan tidak bahagia.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Pencegahan BNN, Antar M.T Sianturi saat melakukan Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Keluarga memasuki tahap IV di Gedung PKK Melati Jaya, Jalan Kebagusan Raya No. 44 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Selasa (12/05).

BACA JUGA: Fuad Amin Sebut KPK Tidak Berwenang Menuntut Pencucian Uang

BNN menyasar anggota PKK yang mewakili tiap-tiap wilayah di DKI Jakarta dengan memberikan bimbingan (workshop) bagi para peserta yang disiapkan untuk menjadi kader yang nantinya akan mensosialisasikan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba khususnya di lingkungan keluarga sesuai dengan program yang ditetapkan di wilayah PKK masing-masing.

Menurut Antar, suatu keluarga yang sejahtera diliputi suasana yang serasi, selaras dan seimbang, dimana anak – anak didik dapat tumbuh dan berkembang  fisik, mental dan sosialnya secara optimal, merupakan  benteng yang kokoh untuk mengatasi  dan menanggulangi ancaman dan gangguan, termasuk penanggulangan masalah narkoba.

BACA JUGA: Tiga WNI Masih di Nepal Masih Misterius

"Kehadiran korban narkoba dalam keluarga sering menjadi masalah dalam keluarga itu sendiri bahkan dapat menimbulkan penderitaan," katanya.

Antar menjelaskan pengalaman membuktikan bahwa kelompok orang tua, apabila digerakkan dan diberikan pengetahuan, keterampilan, dukungan dan bantuan, bisa menjadi mitra masyarakat yang paling aktif dalam pencegahan bahaya narkoba.

BACA JUGA: KPK Buka Peluang Tetapkan Ilham Arief Sebagai Tersangka Lagi

"Oleh karenannya untuk memerangi bahaya narkoba perlu melibatkan semua unsur masyarakat, salah satunya dengan menggandeng peran PKK. Peran ibu-ibu yang sebagian besar ada di PKK sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya memantau perkembangan putra-putrinya dari bahaya narkoba," ucapnya.

Dalam kegiatan yang sama, Kepala Seksi Fasilitasi Rehabilitasi Direktorat Penguatan Lembaga Kekuatan Instansi Pemerintah (PLRIP) Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, Yanuar Sadewa mengatakan bahwa pengetahuan maupun keterampilan yang sudah diberikan oleh BNN bisa menjadi pegangan bagi ibu-ibu PKK untuk bersosialisasi di daerahnya masing masing untuk memandu maupun mensosialisasikan kegiatan/program PKK yang sudah direncanakan, khususnya di lingkungan keluarga.

Sementara itu, Tim Asistensi BNN, Paulina G. Padmohoedojo, selaku narasumber menambahkan bahwa kerjasama antara BNN dengan kelompok PKK dari berbagai wilayah DKI Jakarta bertujuan untuk meningkatkan sinergisitas dan kewaspadaan bahaya penyalahgunaan Narkoba di lingkungan masyarakat.

Selain itu, anggota PKK dapat juga memberikan pemahaman kepada keluarga sendiri untuk meningkatkan  daya tangkal (imunitas)  anak-anak terhadap penyalahgunaan Narkoba melalui peningkatan kesehatan anak dari bayi sampai dewasa.

"Sehingga pengaruh dan dampak narkoba yang buruk dapat dihindari sejak dini. Sehingga terbentuknya Family Support Group yang anti terhadap penyalahgunaan narkoba," kata Paulina. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Korupsi Menang Praperadilan, KPK atau Hakim yang Lalai?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler