Keluarga Prabowo Melepas 'Parade 300 Perahu – 1.000 Nelayan' dan Menyapa Warga Muara Gembong Bekasi

Kamis, 18 Januari 2024 – 09:56 WIB
Pelindung Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) Hashim S Djojohadikusumo melepas Parade 300 Perahu yang digelar Komunitas disabilitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (Anggrek KCB). Acara ini diikuti oleh 1.000 nelayan berasal dari 3 kampung di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi pada Rabu (17/1/2024). Foto: Dok. PRPS

jpnn.com, BEKASI - Komunitas disabilitas Anggrek Karya Cacat Berkreasi (Anggrek KCB) menyelenggarakan “Parade 300 Perahu” yang diikuti oleh 1.000 nelayan berasal dari 3 kampung di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.

“Parade 300 Perahu” yang diinisiasi oleh Anggrek KCB merupakan bentuk dukungan kepada Capres Prabowo Subianto," ujar Pelindung Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) Hashim S  Djojohadikusumo pada Rabu (17/1/2024).

BACA JUGA: Prabowo Ingin Pejabat Tak Jujur Lapor LHKPN Dijatuhi Sanksi

Pelindung Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) Hashim S Djojohadikusumo. Foto: Dok. PRPS

BACA JUGA: Ajengan Bergabung dengan RUMI Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Hashim mengatakan wadah Presidium Relawan Prabowo Subianto (PRPS) menyambut baik ide tersebut. Kemudian keluarga Prabowo mengemasnya sebagai bentuk apresiasi kepada warga Desa Pantai Bahagia.

Dia mengatakan konsep Keluarga Prabowo Menyapa sudah dicanangkan beberapa waktu lalu dan mendapatkan sambutan yang hangat dari masyarakat.

BACA JUGA: Pengin UMKM Naik Kelas, Rembuk Pagi Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Hashim mengaku sangat terkesan akan ide kegiatan “Parade 300 Perahu”.

Dia menilai kegiatan tersebut merupakan ide kreatif. Hashim juga menyatakan sangat antusias untuk berjumpa dengan warga Muara Gembong untuk melihat dan mendengarkan aspirasi mereka.

“Saya paham kondisi sebagian besar para nelayan di nusantara dan ini adalah kesempatan yang tepat untuk menyaksikan langsung kehidupan mereka dan mengetahui kendala-kendala yang mereka hadapi,” ujar Hashim.

Menurut data yang ada, Kampung Muara Beting yang dulu sempat dijuluki kampung “dolar” kini terancam hilang.

Kampung ini dulu dijuluki kampung dolar karena berlimpah hasil tangkapan laut, mulai dari ikan, udang, hingga kepiting.

Masyarakat yang tinggal di kampung ini pun makmur sentosa. Namun, kampung yang sempat berjaya di tahun 1980-an ini kini terancam hilang karena tergerus ombak dan kenaikan muka air laut (abrasi).

Jarak Kampung Muara Beting Ujung dengan pesisir pantai saat ini hanya 200 meter. Padahal, di awal tahun 2000, jarak tempuh dari kampung tersebut ke pesisir pantai mencapai sekitar 1,5 kilometer.

Abrasi dan penurunan muka tanah turut melenyapkan tiga kampung lain di Muara Beting Ujung.

Pendiri Anggrek KCB Sapto Yuli Isminarti mengatakan warga Kampung Beting adalah salah satu kampung di Desa Pantai Bahagia berpenduduk kurang lebih 7.000 orang.

Yuli, begitu ia dipanggil adalah seorang disabilitas yang juga penggerak ekonomi di daerah ini dengan memiliki usaha konveksi dan berupaya untuk memperkerjakan warga sekitar.

Pekerja di sini juga banyak kaum disabilitas. Yuli bercita-cita mengangkat derajat para disabilitas ini dengan menggali kelebihan masing-masing untuk bisa menjadi karya nyata dan bisa memotivasi lingkungan sekitar.

Yuli sudah dianggap sebagai tokoh oleh masyarakat. Dia dipercayakan untuk menampung aspirasi para nelayan untuk mendukung capres Prabowo Subianto dengan menyelenggarakan “Parade 300 Perahu” dan difasilitasi oleh PRPS dengan menghadirkan Hashim Djojohadikusumo.

Menanggapi hal itu, Hashim mengatakan masalah abrasi di Kampung Muara Beting relevan dengan pernyataan Prabowo Subianto tentang urgensi pembangunan giant sea wall (tanggul laut raksasa) yang perlu diwujudkan untuk mengatasi kenaikan permukaan laut dan abrasi di wilayah pantai utara (pantura).

Sebelumnya, Prabowo dalam sambutannya pada seminar nasional soal strategi perlindungan Pulau Jawa pada Rabu minggu lalu mengatakan pentingnya percepatan pembangunan giant sea wall ini untuk selamatkan bangsa Indonesia, terutama 50 juta rakyat yang hidup di pantai utara Jawa.

Jamal, salah satu warga Kampung Beting mengatakan belum pernah ada figur yang datang berkunjung ke sini.

“Kami sangat bahagia dan menghargai keluarga Prabowo yang sudah memberikan perhatian begitu besar,” kata Jamal.

Jamal berharap semoga pemerintahan selanjutnya dapat melakukan perbaikan terhadap kehidupan masyarakat.

“Semoga di pemerintahan selanjutnya kehidupan masyarakat di daerah  ini bisa ada perbaikan. Sudah terlalu lama kami hidup dalam kesulitan tanpa ada sentuhan yang berarti,” ujar Jamal.

“Parade 300 Perahu” di Muara Gembong dihadiri oleh segenap anggota keluarga dari capres Prabowo Subianto.

Selain Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo, hadir juga kakak kandungnya, Maryani Djojohadikusumo, sepupu-sepupu, yaitu Mora Dharma, Mitra Vinda, Farah Tjindarbumi, serta para keponakan: Tatiana Arianne dan Daniel Sunarhadi.

Selain melepas “Parade 300 Perahu”, keluarga Prabowo juga menyapa warga Kampung Beting, membagikan makan siang gratis bagi 2.000 keluarga dan susu bagi anak-anak dan ibu hamil.

Hal ini sebagai implementasi 1 dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat Prabowo-Gibran yang diharapkan dapat membantu perbaikan gizi anak-anak Indonesia dan meringankan beban ekonomi keluarga.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler