jpnn.com, MUARA ENIM - Keluarga Chatrina Widjawati merasa lega setelah Martinus Asworo berhasil diringkus polisi.
Pihak keluarga sepenuhnya menyerahkan proses hukum pembunuh sadis itu ke pihak berwajib sesuai hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Usai Bantai Calon Istri, Asworo: Saya Seperti Dihantui
Hal itu disampaikan kedua orang tua korban yakni Paulus Slamet (59) dan Elisabeth Triswarni (51) saat ditemui di rumahnya di Jl Gereja Atas No 106 Talang Jawa Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Sumsel, tadi malam (15/6).
Menurut Triswarni, dengan adanya penangkapan ini, keluarga semakin yakin dan berharap anaknya bisa tenang di alam kuburnya.
BACA JUGA: Pengakuan Asworo Usai Habisi Nyawa Kekasihnya Jelang Menikah, Enteng Banget....
"Saya percaya anak saya sendirilah yang menggiring si Asworo itu untuk keluar. Saya senang dan bersyukur mendengar kabar ini.”
“Kami keluarga cuma ingin mendengar motif apa hingga Asworo berbuat seperti itu. Padahal dia itu sudah kami anggap seperti anak sendiri, kok dia tega seperti itu," ucap Triswarni seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: 5 Pembunuh Sadis Akhirnya Tertangkap
Triswarni tak habis pikir betapa teganya Asworo menghabisi nyawa calon istrinya sendiri. Padahal keduanya mau menikah pada 5 September 2017.
"Kalau alasan uang untuk melamar, kami tidak memandang itu sama sekali, meski anak kami S2 tapi kami menerima apa adanya Asworo. Kami tidak gila hormat. Tapi kenapa dia tega begini," ujarnya.
Kata Triswarni, dirinya terakhir kali berjumpa dengan Asworo pada 30 April saat bertemu di dekat rumah Asworo di Xaverius Palembang.
"Kami awalnya tak menaruh curiga sama Asworo. Dia seiman dengan anak kami dan sudah dewasa. Saat Wiwid hilang kami masih beranggapan kalau dia dirampok, tapi ternyata Asworo sendiri yang melakukannya," ujarnya.
Pihak keluarga pun siap jika dihubungi pihak Polda Sumsel untuk menambah keterangn yang diperlukan.
Ditambahkan Paulus Slamet, ayah korban, yang berharap kepada pelaku dapat dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
"Jadi biarlah nanti hukum yang menentukan pak," ujar ayah korban yang terlihat tegar.
Pasca kejadian ini, pihak keluarga untuk saat ini belum berniat untuk pindah rumah ke Yogyakarta sambil menunggu proses persidangan Asworo.
"Kami akan melihat proses hukumnya. Padahal awalnya kami mau pindah saat Wiwid sudah menikah dan anak kedua kami Febri yang lulus SD mau ke SMP," jelasnya.
Sebelumnya dari informasi yang telah beredar luas di masyarakat, adanya penangkapan diketahui dari facebook yang memposting tiga foto, terduga pelaku pembunuhan korban Chatarina Widjawati alias Wiwid seorang pegawai sub kontraktor PT Pertamina Prabumulih, yang tengah diborgol saat dinaikan diatas mobil bak terbuka.
Dalam postingan juga dijelaskan bahwa Asworo ditangkap ditempat persembunyiannya disebuah kosan (belakang,red), Mall Kartini Lampung oleh gabungan Polda Sumsel dan Polda Lampung, Senin (12/6) siang.
Penangkapan dilakukan Tim Rimau Polda Sumatera Selatan pimpinan Kasubdit 3 AKBP Erwin bersama Kanit 1 Kompol Antoni Adhi, setelah sebelumnya melakukan penyelidikan. Asworo dicari-cari sejak 11 Mei 2017 saat penemuan mayat Wiwid.
Untuk diketahui, Asworo merupakan calon pengantin dari wanita yang tewas dibunuhnya. Sebelum ditemukan tewas dengan luka ditubuhnya pada Kamis (11/5), Wiwid ini sebelum dibunuh, sempat hilang beberapa hari bersama Asworo.
Mereka berdua hendak berpamitan akan terbang ke Yogyakarta menggunakan pesawat udara karena ingin melakukan sesi foto prewedding. Pasalnya, pasangan kekasih ini sudah berencana akan mengikat janji sehidup semati pada tanggal 5 September mendatang.
Namun siapa sangka, rencana indah Wiwit ternyata menjadi petaka. Keduanya hilang tanpa kabar dan bahkan beberapa hari kemudian ternyata Wiwit ditemukan sudah tidak bernyawa disemak belukar di Jalan Sukabangun, Kelurahan Sukarami Palembang.
Wiwid sendiri oleh pihak keluarga diputuskan untuk dimakamkan di Yogyakarta bersama gaun pengantin yang telah ia persiapkan untuk prewedding.(roz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis, Asworo Tega Habisi Nyawa Calon Istrinya karena Bokek
Redaktur & Reporter : Budi