Keluhkan Konsep Penyegaran Wasit

Senin, 26 September 2011 – 09:28 WIB
Sebuah kejadian wasit dihajar beberapa waktu lalu. Foto: Dok.JPNN

SURABAYA - Pengurus PSSI harus banyak berbenahItu bila mereka tidak inging kehilangan simpatik dari pencinta dan pelaku sepak bola di tanah air

BACA JUGA: Messi Tiga, Ronaldo Tiga

Ya, meski tergolong baru, otoritas tertinggi sepak bola di bawa Djohar Arifin itu dinilai tidak fair dalam mengeluarkan kebijakan


"Salah satunya adalah program penyegaran wasit dan Pengawas Pertandingan (PP) yang dilakukan oleh PSSI di Jakarta

BACA JUGA: Rahmad Ingin Tiga Pemain SAD

Semua peserta yang ikut dalam program tersebut langsung dipanggil tanpa berkonsultasi dengan pengurus daerah," ujar Ketua Komisi Wasit PSSI Surabaya, Mudjito, kemarin (25/9)


Menurut dia, dengan tidak adanya koordinasi antara pengurus pusat dan daerah tersebut, di khawatirkan wasit dan PP  yang ikut penyegaran tidak terjamin moral dan kualitasnya

BACA JUGA: Cedera Latihan, Rooney Absen Dua Pekan

"Karena yang tahu kualitas wasit daerah adalah pengurus daerahTapi, mengapa kami sebagai pengurus daerah tidak dilibatkanIni kan lucu dan tidak selaras dengan semangat reformasi sepak bola," lanjut pria asal Surabaya ini.

Ya, baru-baru ini PSSI melakukan penyegeran kepada ratusan wasit dan PP di JakartaNah, rencananya hari ini sampai dengan Rabu (29/9) para peserta itu akan menjalani tahap kedua penyegaran

Dia lantas menyebutkan banyak aturan yang ditabrak oleh PSSI saat melakukan penyegaranContohnya, pada pedoman organisasi PSSI maksimal usia peserta yang ikut penyegaran adalah 46 tahun

"Tapi, yang dilakukan oleh PSSI tidak seperti ituBahkan, untuk penyegaran Pengawas Pertandingan, mereka hanya mengkhususkan kepada mantan wasitIni yang menurut kami tidak fair," tutur ayah dari tiga anak iniSayang tidak satupun pengurus PSSI yang bersedia memberikan komentar terkait hal ini.  Robert Rouw, kektua komisi wasit PSSI pun tidak bisa dihubungi(dik)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mediasi Buntu, PSSI Ambil Alih Masalah Persebaya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler