BOGOR - Persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (unas) SD dan sederajat tidak kalah dengan tingkatan SMP, SMA, dan SMK. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah melatih perwakilan dari dinas pendidikan daerah untuk membuat soal ujian. Mereka berharap, siswa lulus semua dengan soal yang tidak ala kadarnya.
Unas SD tahun ini, dijadwalkan akan digelar serentak di 33 provinsi pada 7-9 Mei. Sementara jadwal ujian susulan direncanakan pada 14-16 Mei. Untuk pengumumannya, dipasrahkan kepada kebijakan pemerintah daerah masing-masing. Sehingga seperti tahun lalu pengumumannya tidak serentak. Ujian ini akan diikuti sekitar 4 juta siswa SD, MI, dan SDLB.
Direktur Pembinaan SD Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Ibrahim Bafadal mengatakan, Unas SD ini memiliki fungsi layaknya Unas SMP, SMA, dan SMK. Yaitu sebagai evaluasi belajar siswa. Namun, dia mengatakan Kemendikbud berharap seluruh siswa lulus semua dalan ujian ini. "Sebab harus mendukung pada program wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas, red) sembilan tahun," kata dia di SDN 01 Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu (1/4).
Jika ada siswa SD yang tidak lulus di dalam ujian ini, maka semangat wajar dikdas sembilan tahun tidak berjalan. Meski demikian, Ibrahim mengatakan Unas SD tidak boleh dijalankan ala kadarnya. Mulai dari persiapan siswa, pembuatan soal, hingga penjagaan ujian harus dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Dia menjelaskan, Kemendikbud sudah melatih delegasi dari seluruh daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan membuat soal. Ibrahim menegaskan, soal untuk Unas SD tidak dibuat oleh pemerintah pusat, layaknya Unas SMP, SMA, dan SMK. Dengan adanya pelatihan tersebut, Ibrahim berharap kualitas soal ujian benar-benar bisa dijaga.
Untuk kriteria dan penetapan kelulusan Unas SD, Ibrahim menjelaskan diserahkan penuh kepada pemerintah daerah dan pihak sekolah. Tahun lalu, Unas SD berjalan cukup lancar. Meskipun ada beberapa kasus pelanggaran di sejumlah sekolah. Seperti kasus sontek masal di SDN Gadel II, Surabaya dan SDN 06 Petang Pesanggrahan, Jakarta.
"Tahun ini jangan sampai terulang kasus sontek massal," tegas Ibrahim. Untuk itu, dia sudah meminta seluruh kepala dinas pendidikan daerah supaya mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian ini. Kepada para siswa, dia juga menghimbau tidak perlu menyontek. Untuk orang tua siswa, Ibrahim mengingatkan supaya terus memantau belajar anak-anak mereka.
Persiapan Unas SD sampai sekarang sudah masuk tahap pencetakan soal. Ibrahim mengatakan tim dari Kemendikbud sudah diterjunkan ke daerah untuk memantau persiapan Unas SD. Jika ada kendala, tim ini bisa ikut membantu mencari pemecahannya.
Pengalaman tahun lalu, kendala yang dihadapi dalam Unas SD adalah urusan distribusi soal. Selain itu, pengawasan ujian juga masih menjadi kendala di sebagian daerah. "Tim masih terus mendata kendala-kendala di daerah," kata dia. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembahasan RUU PT Hindari Deadlock
Redaktur : Tim Redaksi