jpnn.com, JAKARTA - Pada musim mudik lebaran tahun lalu, sejumlah rest area menjadi biang kemacetan parah di Tol Cikampek dan Cipali, terutama saat arus balik.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengingatkan agar rest area yang dimaksudkan untuk kenyamanan para pemudik agar tidak menjadi pemicu munculnya kemacetan di jalan tol. Apalagi, saat ini lalu lintas tol sudah semakin ramai dengan tersambungnya ruas Trans Jawa.
BACA JUGA: Ramadan, Ditlantas Polda Metro Petakan Titik Rawan Macet
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, sangat mungkin kemacetan di jalan tol akan lebih parah dibandingkan kemacetan mudik Lebaran tahun sebelumnya.
Pemudik akan bereforia menggunakan jalan tol Trans Jawa sebagai jalur utama. ”Apalagi diberikan diskon tarif tol. Selain membeludaknya volume traffic, kemacetan lalu lintas di jalan tol dipicu oleh keberadaan rest area,” kata Tulus, seperti diberitakan Jawa Pos.
BACA JUGA: Mudik Lebaran, Sriwijaya Air Siapkan 125 Ribu Kursi Tambahan
Menurut Tulus, diperlukan menjemen lalu lintas yang lebih cerdas dan kreatif di rest area. Untuk itulah, audit kemampuan pelayanan rest area perlu dilakukan. Menurut dia, beberapa hal yang perlu diaudit di antaranya adalah akses air bersih yang cukup untuk toilet.
Khususnya toilet umum untuk perempuan. Jasa Marga dan Kementerian PUPR harus memastikan tidak ada antrean mengular di toilet perempuan. “Mungkin perlu portabel toilet untuk memangkas antrean itu,” kata Tulus.
BACA JUGA: Tren Sewa Mobil Buat Mudik Mulai Meningkat
Panjang maksimum antrean di toilet perempuan seharusnya tidak lebih dari 5 orang. Antrean panjang itulah yang memicu pemudik menjadi lebih lama berada di rest area. Kondisi toilet juga harus bersih dengan seorang petugas jaga yang jelas. Pastikan juga apakah toilet tersebut gratis atau berbayar.
”Konsumen perlu informasi yang jelas dan konsisten terkait hal itu. Jangan dinyatakan toilet gratis, tapi petugasnya minta uang,” kata Tulus.
Selain toilet, antrean juga kerap terjadi di musola. Jika perlu, harus disediakan musola tambahan. Sebab, antrean salat juga menjadi pemicu kepadatan traffic di rest area, dan akhirnya memicu kemacetan. Yang juga harus ditekan seminimal mungkin adalah antrean BBM di SPBU rest area. “Ekor antrean di SPBU biasanya bikin macet hingga badan jalan tol,” kata Tulus.
Pengaturan lain yang bisa dilakukan di rest area adalah buka tutup. Rest area yang sudah melebihi kapasitas harus ditutup dan dialihkan pada rest area berikutnya, sampai kondisi lalu lintas mencair kembali. (tau/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cek Jalur Mudik Bersepeda, Korlantas Semarakan Asian Games
Redaktur & Reporter : Soetomo