Kemajuan Ramdan Lebihi Perkiraan

Senin, 26 April 2010 – 03:49 WIB
SURABAYA - Kondisi Ramdan Aldil Saputra, bocah penderita kelainan liver atresia bilier yang Sabtu (24/4) lalu menjalani cangkok hati di RSUD dr Soetomo, meningkat dengan pesatEvaluasi secara fisik, laboratorium, dan radiologi terhadap balita 3,5 tahun asal Trenggalek, Jawa Timur, itu kemarin (25/4) menunjukkan hasil yang memuaskan

BACA JUGA: FEATURE : Masuk Tegap, Keluar Dipapah


     
"Fisik baik, anaknya sudah sadar, nangis-nangis, melek-melek, tapi tidur lagi karena masih di bawah pengaruh obat-obatan
Tensi, respirasi, dan lain-lain juga baik,"kata dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS, dalam konferensi pers sekitar pukul 11.00 kemarin

BACA JUGA: Kisah Sukses Cangkok Liver Pertama di Surabaya

Sjamsul merupakan ketua tim liver transplant RSUD dr Soetomo yang melakukan transplantasi hati terhadap Ramdan

     
Seperti diketahui sebelumnya, awal Januari lalu Jawa Pos mengirimkan sembilan dokter dan dua perawat spesialis asal RSUD dr Soetomo ke Tiongkok

BACA JUGA: Kendalikan Mobil dengan Mata, Tanpa Stir

Mereka dikirim untuk belajar mendalami transplantasi liver di Oriental Organ Transplant Center (OOTC) TianjinLembaga yang bernaung di bawah Tianjin First Central Hospital itu merupakan pusat transplantasi organ terbesar di dunia
     
Sjamsul adalah salah satu dokter yang ikut dikirim ke TianjinSelain ahli penyakit liver anak itu, ada ahli bedah anak dr Poerwadi SpB SpBA dan dr IGB Adria Hari Astawa SpB SpBA, serta ahli bedah digestif dewasa dr Iwan Kristian SpB KBD dan dr Vicky Sumarki Budipramana SpB KBD.
     
Di samping itu, ada ahli bedah vaskuler dr Heroe Soebroto SpB SpB TKV (K), ahli anastesi dr Philia Setiawan SpAn-KIC, dr Arie Untariani SpAn-KIC, dr Elizeus Hanindito SpAn-KIC, serta ahli penyakit liver anak Sjamsul Arief SpA-KDua perawat, yakni Choirul Anam dan Eko Yeppianto juga ikut dalam rombongan tersebut.
     
Hasil belajar di Tianjin itu segera diterapkan untuk menolong pasienRamdan menjadi pasien pertama yang ditangani tim tersebutBocah itu harus menjalani transplantasi hati karena livernya hampir tidak berfungsi
     
Hal itu disebabkan karena saluran empedu Ramdan sejak lahir tidak terbentuk (atresia bilier)Akibatnya, cairan empedu Ramdan yang tidak bisa mengalir ke usus lantas menumpuk pada hatiCairan yang sifatnya racun itu kemudian menumpuk pada liver dan mengakibatkan kerusakan sel-sel hati, hingga organ tersebut hampir tidak berfungsiHal itu menyebabkan liver tidak bisa memproduksi sejumlah antibodi, seperti globulin dan albuminAkibatnya, daya tahan tubuh Ramdan menjadi sangat lemah.
     
Bocah yang juga sudah menjalani pengangkatan limpa itu akhirnya dioperasi Sabtu laluDonor liver yang dicangkokkan kepada Ramdan adalah ibunya sendiri, yakni Sulistyowati. 
     
Karena itu merupakan transplantasi hati pertama yang dilakukan oleh RSUD dr Soetomo, mereka mengundang tujuh orang ahli cangkok liver dari OOTC sebagai advisor dan konsultanMereka adalah President OOTC, Prof DR dr Shen Zhongyang dan asistennya Ellen Wei, Prof Dr dr Du Hongyin, dr Pan Cheng, dr Jiang Wentao, dr Wang Yu dan perawat spesialis kamar operasi, Li WeiNamun, hampir seluruh tindakan tetap dilakukan oleh tim dokter RSUD dr Soetomo sendiri
     
Seperti diberitakan koran ini kemarin, operasi yang berlangsung selama 12 jam 45 menit itu berjalan sangat lancarTim dokter sukses melakukan pemotongan sebagian liver Sulistyowati dan mencangkokkannya kepada RamdanPengangkatan kelenjar getah bening yang mengalami pembesaran dan mengakibatkan perlengketan pada liver Ramdan juga berjalan lancar.  
     
Hasil evaluasi hari ini juga menunjukan bahwa Ramdan juga selamat dari risiko yang paling ditakutkan pasca operasiYakni, hati yang dicangkokkan kepadanya tidak berfungsiProduksi enzim dalam livernya, yang tadinya sangat tinggi karena sel-sel hatinya rusak, berangsur-angsur menurun
     
Kadar enzim Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) Ramdan yang sebelum operasi mencapai 700 U/I, kemarin tinggal 400 U/INormalnya, kadar enzim yang diproduksi oleh sel-sel hati itu adalah 20 U/INamun, karena saluran empedu Ramdan tidak terbentuk, cairan empedunya meracuni hati, dan menyebabkan pembuntuan dan peradangan selHal itulah yang mengakibatkan produksi SGOT Ramdan jauh di atas normal
     
Hasil pemeriksaan terhadap kadar bilirubin Ramdan menunjukkan indikasi serupaZat yang dihasilkan oleh empedu itu kadarnya menurunKalau sebelumnya mencapai 7,  kemarin bilirubin totalnya hanya 3Kadar normal bilirubin adalah di bawah 1Semakin sedikit kadarnya, berarti aliran cairan empedu Ramdan semakin lancar
     
Memang, kedua zat tersebut belum mencapai angka normalNamun, penurunan itu sudah menunjukkan bahwa hati baru yang dipasangkan pada bocah itu sudah berfungsi dengan baik"Ini lebih dari perkiraanMestinya, hari pertama setelah operasi, fungsi liver masih tinggiTapi, ini turun," kata Sjamsul
     
Kemarin siang, pukul 12.00, Ramdan bahkan sudah lepas dari respiratorBocah itu sudah bisa minum, dan aktif menggerak-gerakkan tangannyaBegitu Ramdan kuat untuk bernafas sendiri, tim dokter memang secepat mungkin melepas respiratorSebab, alat tersebut rawan menjadi sarang kuman"Barang-barang yang melekat di tubuh setelah operasi itu makin cepat dilepas semakin baikAnak ini kan harus kami hemat betul supaya tidak kena infeksi kuman," kata Poerwadi
   
Sementara itu, Sulistyowati juga pulih dengan cepatTekanan darah, nadi, dan fungsi ginjalnya baikSejak Sabtu pukul 17.00, ibu tiga anak itu sudah sadarPukul 20.00, dia mulai mencari-cari Ramdan, serta sudah bisa minumKemarin pagi, kondisinya terus stabil"Tidak ada keluhanKalau memungkinkan, hari ini sudah bisa makan," kata dr Vicky, spesialis bedah digestif yang menangani pemotongan liver Sulistyowati.    
   
Kemajuan itu tentu saja membuat semua pihak merasa gembiraTermasuk, para dokter dari OOTC yang kemarin pagi menjenguk ibu dan anak itu di Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Soetomo"Fungsi liver, fungsi ginjal, semuanya bagusIni sangat memuaskan," kata dr Pan.
   
Saat ini, yang masih harus diwaspadai oleh tim dokter adalah risiko infeksi nosokomial terhadap RamdanInfeksi nosokomial sendiri adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman-kuman di rumah sakitKarena itu, sanitasi di sekitar Ramdan benar-benar dijagaSemua yang memasuki ruang perawatan Ramdan harus membersihkan diriTangan mereka harus dibersihkan dengan alkohol khusus.     
   
Masa kritis Ramdan di ruang ICU juga belum lewatPemulihan terhadap pembedahan makan waktu hingga dua hari setelah operasiJika masa itu lewat, tim dokter akan memantau kondisi Ramdan hingga sebulan setelah operasiRamdan sendiri diperkirakan baru keluar ICU seminggu lagi"Kalau setelah sebulan itu aman, baru bisa kita katakan selamat," kata Poerwadi(rum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasi Cangkok Hati Ramdan Sukses


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler