Kemal Prihatman: Lembaga Alih Teknologi Ujung Tombak Inovasi

Rabu, 27 November 2019 – 16:02 WIB
Plt Direktur Kawasan Sains Teknologi dan Lembaga Penunjang lainnya Kemenristek/BRIN Kemal Prihatman. Foto: Humas Kemenristek/BRIN for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Plt Direktur Kawasan Sains Teknologi dan Lembaga Penunjang lainnya Kementerian Riset Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Kemal Prihatman mengatakan, saat ini keberadaan Lembaga Alih Teknologi atau Technology Transfer Office (TTO) sangat dibutuhkan dalam industrialisasi maupun komersialisasi. Bisa dikatakan, TTO menjadi ujung tombak sistem inovasi.

"TTO menjalankan proses yang paling penting dalam sebuah inovasi, yaitu komersialisasi teknologi," kata Kemal dalam Workshop Pengembangan Kelembagaan Alih Teknologi yang berlangsung 25-27 November 2019.

BACA JUGA: Bambang Brodjonegoro Sebut Hasil Riset dari Indonesia Kurang Dikenal Dunia

Menurut Kemal, tanpa adanya komersialisasi dari teknologi yang dihasilkan oleh lembaga penelitian dan pengembangan perguruan tinggi, maka sebuah invensi teknologi hanya akan menghasilkan jumlah kutipan atas jurnal ilmiah saja. Namun, tidak akan menghasilkan suatu nilai ekonomi baik bagi para peneliti maupun industri yang mengadopsi atau mengimplementasikan teknologi hasil invensi tersebut.

"Kegiatan yang dilakukan oleh TTO dalam alih teknologi mulai dari pengungkapan teknologi hasil invensi peneliti, valuasi teknologi invensi, pengelolaan kekayaan intelektual paten, dan komersialisasi teknologi yang telah memiliki paten melalui lisensi, perusahaan spin-off dan perusahaan pemula berbasis teknologi (start-up)," terangnya.

BACA JUGA: Menristek Bambang Optimistis Mampu Tambah Dua Unicorn Baru di 2020

Sebagai lembaga intermediasi, lanjut Kemal, TTO menjadi jembatan penghubung bagi penyedia teknologi, dalam hal ini lembaga penelitian dan pengembangan teknologi ataupun perguruan tinggi dengan pengguna teknologi, yaitu industri. Selain itu, TTO juga melakukan pencarian pendanaan pengembangan lanjutan teknologi

Mengingat pentingnya TTO terhadap inovasi berkelanjutan, maka Kemenristek/BRIN tahun ini memulai langkah awal dalam pengembangan TTO di Indonesia. Secara fungsi di beberapa lembaga riset maupun perguruan tinggi yang telah melakukan penelitian terapan sudah menjalankan peran dari TTO. Akan tetapi secara kelembagaan belum ada lembaga TTO.

Kesuksesan alih teknologi dari penyedia teknologi ke industri diperlukan sebuah lembaga TTO yang mampu menjalankan seluruh peran dan fungsi alih teknologi.

Kemal menambahkan, tahun ini Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi melaksanakan program pengembangan kelembagaan alih teknologi/TTO. Program ini dilaksanakan dengan memberikan fasilitasi pengembangan kelembagaan kepada tujuh lembaga yang telah menjalankan fungsi TTO dan berada dalam Kawasan Sains dan Teknologi/Science and Technology Park (STP).

"Hal ini dimaksudkan selain mengembangan kelembagaan TTO juga untuk mendukung proses alih teknologi di dalam Kawasan Sains dan Teknologi," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler