Kemampuan 96 Anggota JI yang Dikirim ke Suriah Sejajar Pasukan Khusus?

Selasa, 05 Januari 2021 – 06:58 WIB
Salah satu terduga teroris yang dipindahkan dari Rutan Mako Brimob Lampung. Ilustrasi Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Para Wijayanto yang memiliki nama lain Abang alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arief alias Ahmad Fauzi Utomo menjadi amir (pimpinan tertinggi) Jamaah Islamiyah (JI) sejak tahun 2008 hingga 2019.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, di masa kepemimpinan Para Wijayanto, JI telah memberangkatkan tujuh angkatan kader muda Jamaah Islamiyah ke Suriah sejak 2013 hingga 2018.

BACA JUGA: Irjen Argo Beber Strategi Para Wijayanto saat Pimpin Jamaah Islamiyah

Semasa kepemimpinan Para Wijayanto, JI ingin mempunyai kontribusi dan bergabung dengan organisasi teroris yang berada di Timur Tengah.

"Untuk itu seluruh anggota JI yang diberangkatkan ke Timur Tengah memiliki bekal keahlian bela diri," tutur Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (4/1).

BACA JUGA: Abu Bakar Baasyir Bebas Setelah Belasan Tahun di Penjara, Ini Kasus yang Pernah Menjeratnya

Para Wijayanto menunjuk Karso alias Joko Priyono sebagai pelatih bela diri dan militer di Sasana Bela Diri Ungaran, Jawa Tengah, dengan harapan keahlian dari pelatihan anggota JI ini mampu sejajar dengan atlet hingga pasukan khusus.

Argo menyebut bahwa seleksi perekrutan kader muda JI tersebut dilakukan dengan ketat dan yang masuk sasana diprioritaskan lulusan terbaik dari pondok pesantren karena mereka sudah memiliki kemampuan Bahasa Arab.

BACA JUGA: 7 Permohonan Habib Rizieq di Sidang Praperadilan, Simak Kalimat Terakhir

Selain itu mereka juga tidak mudah emosional, fisik yang baik, dan sehat jasmani.

Kader muda JI yang dikirim ke Suriah berjumlah 10 hingga 12 orang per angkatan sehingga dari 2013 hingga 2018, jumlah keseluruhan yang berangkat ada sekitar 96 orang.

Para kader muda ini memiliki berbagai kemampuan, seperti bela diri, kemampuan teknologi informasi, kemampuan medis, bahasa dan manajemen untuk mengurusi logistik, pergeseran anggota, transportasi dan mengurus penginapan.

"Sehingga sudah sangat tertata," kata Argo.

Kemudian setiap kader muda JI yang diberangkatkan ke Suriah sudah dibekali surat wasiat dan dipegang oleh amir.

"Ketika nanti yang bersangkutan mati di sana (Suriah) maka akan ditunjukkan kepada keluarganya dan dari pihak pengurus JI akan memberikan santunan kepada keluarganya," katanya.

Dana operasional yang dikeluarkan JI untuk memberangkatkan tiap angkatan kader muda JI ke Suriah sebesar Rp300 juta.

Dana ini dihimpun dari para anggota JI di seluruh Indonesia yang berjumlah 6.000 anggota aktif.

Ribuan anggota ini menyumbang minimal Rp100 ribu per bulan untuk JI. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler