jpnn.com, PANGANDARAN - Peringatan Hari Ulang Tahun ke -17 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Pangandaran, punya arti khusus. Selain menjadi lokasi wisata, di kawasan pantai ini juga menjadi ajang Tagana menjalani pelatihan penyelamatan di air.
Tambah "menu" latihan penyelamatan korban bencana di air tidak lain merupakan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Ia menuturkan, Tagana sudah menjalani tugas di berbagai medan bencana yang sulit.
BACA JUGA: Kemensos Lakukan Veri-vali untuk Pastikan Data Disabilitas Bali Tepat Sasaran
Kendati demikian, Mensos pernah bertanya kepada Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin apakah Tagana sudah pernah dilatih penyelamatan korban bencana di air?
"Ternyata menurut Pak Pepen, belum. Nah jadi di sini ya tempat wisata. Ya sekalian latihan di air. Jadi (kemampuan) Tagana makin lengkap, " kata Mensos dalam sambutannya pada Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17 Bhakti Sosial dan Jambore Nasional di Plaza Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kemarin.
BACA JUGA: Hadir Pada Puncak HUT Tagana, Mensos Buktikan Kemensos Ada untuk Masyarakat
Menurut dia, pelatihan penyelamatan korban bencana di air merupakan salah satu wujud tingginya harapan pemerintah dan masyarakat kepada Tagana. Mensos Risma mengatakan, Tagana makin tangguh, profesional dan memiliki kesiapsiagaan yang makin tinggi.
Pada sambutannya, eks Wali Kota Surabaya itu juga menyatakan apresiasinya terhadap Tagana. Dia mengatakan, Tagana menjadi contoh bekerja secara sinergis dengan instansi terkait dalam penanganan bencana.
BACA JUGA: Mensos Risma Sampaikan Apresiasi dan Rasa Bangga pada Tagana
"Tagana bekerja dengan diam. Tapi penuh dedikasi. Mereka bikin makan siap saji. Saya tanya sudah jam 11 malam. Sudah makan? 'Belum bu. Masih belum selesai' ", katanya.
Dia menilai, Tagana merupakan contoh nyata mengatasi masalah dengan bergotong royong dan membawa manfaat nyata.
Pada kunjungan ke kawasan bencana, Mensos mendengar laporan bahwa, Tagana dari daerah lain biasa tergerak membantu rekannya yang tengah bertugas di lokasi bencana.
"Jadi Tagana dari daerah sekitar biasa datang dan ikut membantu. Mereka bekerja tidak kenal lelah. Dari pagi sampai malam, " katanya.
Mensos Risma menyebutkan, Tagana bekerja bersama dengan unsur-unsur masyarakat lainnya termasuk dengan pilar-pilar sosial Kementerian Sosial.
Menurut Mensos juga, apa yang telah mereka lakukan merupakan cerminan dari semangat kesetiakawanan sosial. Atas dedikasinya yang luar biasa, Mensos menyatakan akan memberikan apresiasi kepada Tagana.
Bagi Mensos, Tagana merupakan produk kearifan lokal yang kehadirannya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam penanganan bencana. Dia menyinggung peran Tagana dalam menekan jumlah korban jiwa, saat gempa melanda Aceh 2004 silam.
"Di Simeuleu yang harusnya paling parah korban dilaporkan hanya sedikit. Ini tidak lepas dari kuatnya peran kearifan lokal termsuk di dalamnya Tagana, " kata Mensos.
Kegiatan puncak peringatan hari ulang tahun Tagana ke-17 2021 dihadiri 582 orang dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Pada kegiatan tersebut dilaksanakan sejumlah kegiatan yakni Tagana Menjaga Alam. Kegiatan tersebut merupakan gerakan penanaman pohon mangrove dan tanaman keras lainnya sebanyak 2,7 juta pohon sebagai upaya pencegahan bencana di seluruh Indonesia.
Kemudian Fasilitasi dan Aktivasi Kawasan Siaga Bencana (KSB). Kegiatan ini merupakan upaya resiko bencana berbasis masyarakat dengan cakupan kawasan yang memiliki potensi dan ancaman bencana yang sama. Acara lainnya adalah Tagana Masuk Sekolah, Bhakti Sosial, dan Perlombaan Kecakapan Tagana. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia