JAKARTA – Posisi politisi Partai Demokrat Jero Wacik yang kini duduk sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ternyata mengundang keraguan sejumlah politisi DPR dan pakar energiLatar belakang Jero sebagai insinyur mesin dinilai tidak bisa menjadi jaminan keberhasilan mengurai persoalan energi di negeri ini
BACA JUGA: Polisi Aniaya Fotografer INDOPOS
Kesangsian itu-pun diungkapkan politisi Partai Keadilan Sejahtera Tamsil Linrung
BACA JUGA: Didakwa Korupsi, Bupati Lampung Tengah Juga Bebas Murni
“Saya belum pernah mendengar Pak Jero Wacik ini 'bicara'
BACA JUGA: SBY Copot Fadel, Bukan Golkar
Menurut anggota Komisi IV DPR ini, sebenarnya kinerja menteri-menteri di Kementerian ESDM sudah lumayanHanya saja, soal komunikasi dengan DPR yang belum pas yang masih perlu diperbaiki
“Yang tahu sebenarnya Pak Purnomo YusgiantoroTapi Wakil Menteri ESDM (Widjajono Partowidagdo), bagus dan profesionalSaya pikir kelemahannya ini nanti akan bisa ditutupi dan bisa bersinergi dengan wakilnya,” ujarnya
Berbeda dengan Jero Wacik yang masih diragukan kinerjanya dalam memimpin Kementerian ESDM, Tamsil mengapresiasi penunjukan Drut PLN Dahlan Iskan, sebagai Menteri BUMN menggantikan Mustafa AbubakarMenurut Tamsil, Dahlan merupakan sosok yang mampu membuat gebrakan dan sudah memiliki pengalaman yang tak diragukan lagi.“BUMN kita perlu sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan seperti beliau," tukas wakil Ketua Banggar DPR ini
Hal
senada juga diungkapkan oleh mantan Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII Fuad FawazierDia menilai kapasitas Jero Wacik tidak memadai untuk memimpin pos ESDMPasalnya Jero, dipandang tidak memiliki track record yang memadai di bidang energi dan sumber daya mineral
“Kagak (cocok)Apa track record Jero di bidang ESDM?,” ujarnya usai diskusi bertema 'Apa Manfaat Ressuffle Kabinet untuk Bangsa dan Rakyat Daerah' di Gedung DPD, Senayan, Rabu (19/10)
Menurut dia, Kementerian ESDM adalah lahan basahHal ini karena anggaran kementerian ini besarKarena itu diperlukan orang-orang terbaik untuk mengelola kementerian iniSelaian latarbelakang profesi juga dibgutuhkan keahlian yang memadai di bidang energi“ESDM ini yang paling basah,” ucap Fuad yang dibalut batik cokelat
Sementara itu, dari kalangan pakar energi dan pertambangan, Kurtubi menilai sosok Menteri ESDM baru, Jero Wacik, bukanlah seseorang yang mumpuni dalam membidangi kementerian tersebutSebab dari segi latar belakang pendidikan dan pengalaman Jero Wacik sama sekali tidak punya di bidang energi“Jero (Wacik) tidak tepat,” ujarnya, kemarin
Seperti diketahui, politisi asal Bali yang sebelumnya menjabat Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu merupakan lulusan teknik mesin ITB, dan kemudian melanjutkan studi ekonomi di Universitas IndonesiaNamun, Kurtubi tetap menaruh harapan bahwa kelemahan Jero Wacik tersebut dapat ditutupi dengan kemampuan pengaturan dan penyelarasan pekerjaan dengan para pejabat di bawahnya serta para tim ahli yang membantunya
“Kelemahan ini bisa diimbangi dengan kemampuan managerial dan mengkoordinir bawahan dan tim ahli,” tuturnya.
Kurtubi mengingatkan bahwa Kementerian ESDM memiliki banyak pekerjaan rumah untuk dibenahi, maka diharapkan menteri baru dapat cepat beradaptasi dan dengan segera bersama jajarannya bekerja secara maksimal“Kalau tidak, maka masalah-masalah besar dan mendesak yang dihadapi sektor ESDM tidak akan bisa dipecahkan,” tandasnya
Beberapa permasalahan yang menunggu untuk diselesaikan Kementerian ESDM, lanjutnya, antara lain rendahnya produksi minyak dan melonjaknya cost recovery yang dibayar negara, kondisi investasi migas yang buruk, masalah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak pernah bisa diselesaikan“Serta kebutuhan gas dalam negeri yang tidak bisa dipenuhi, sementara gas dari Papua dijual murah ke Cina dan masih banyak lagi,” jelasnya
Kemudian, lanjutnya, pekerjaan rumah yang tidak kalah pentingnya menurut Kurtubi adalah terkait dengan undang-undang Migas nomor 22 tahun 2001. “Undang-Undang itu harus segera diselesaikan karena tidak berpihak dan menghambatDia juga harus membujuk SBY untuk segera mengeluarkan Peraturan Pengganti Undang-Undang,” katanya
Oleh sebab itu, kata Kurtubi mengingatkan, Jero tidak bisa berlaha-leha terlalu lama dan harus cepat menyesuaikan diriSebab masalah tersebut membutuhkan waktu yang cepat untuk segera diselesaikan“Harus cepat dicari solusinya kalau tidak akan tambah parah dan lumpuh sektor ESDM,” pungkasnya.(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Umar Patek Cs Tiba di Bali
Redaktur : Tim Redaksi