Kemarau Diprediksi Hingga Oktober

Sabtu, 08 September 2012 – 09:36 WIB
JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) menyatakan, 42 waduk saat ini dalam kondisi waspada akibat berkurangnya pasokan air selama kemarau. Sepuluh waduk telah kering sementara 19 waduk masih berstatus normal.

"Berdasarkan pemantauan Kementerian Pekerjaan Umum terhadap 71 waduk di seluruh Indonesia, hingga akhir Agustus 2012 terdapat 19 waduk normal, 42 waspada, dan 10 waduk kering," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Kondisi muka air waduk normal jika elevasi aktual lebih besar dari normal. Kemudian status waspada jika volume aktual kurang dari normal tetapi lebih besar daripada siaga kekeringan. Sedangkan status waduk kering jika elevasi aktual lebih rendah daripada elevasi siaga kekeringan.

Tiga waduk di Jawa Barat berstatus waspada, karena mengalami kekurangan pasokan air. Yakni, Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Ketiga waduk tersebut mengalami defisit daya tampung 187,66 juta meter kubik dari kapasitas normal.

Di Jawa Tengah dan DI Jogjakarta, terdapat sembilan waduk berstatus normal, 20 berstatus waspada, dan delapan kering. Kondisi waspada dialami Waduk Gajahmungkur, Cacaban, Rawapening, Gembong, dan Sudirman.  Selain itu, Waduk Lohor, Sutami, Sermo, dan Bening.

Sementara di Jawa Timur, terdapat tujuh waduk dengan kondisi normal, 13 waspada, dan sepuluh waduk berstatus kering. Kesepuluh waduk yang kering adalah Krisak, Plumbon, kedungguling, Nawangan, Ngancar, Delingan, Gebyar, Botok, Prijelan, Gerogak. Sedangkan di Bali, dari lima waduk yang ada empat waspada dan satu kering.

"Meskipun BMKG memperkirakan kemarau pada periode ini tergolong kemarau normal, namun di berbagai daerah telah mengalami kekeringan dan puso," katanya.

Sutopo mengatakan, banyak penyebab kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia. Selain faktor musim, juga tengah terjadi kerusakan Daerah Aliran Sungai, pencemaran air, minimnya kawasan hutan, sedimentasi waduk, dan lainnya. "BMKG memprediksikan kemarau akan berlangsung hingga Oktober," ujarnya.

Akibat kekeriungan, tercatat 127.788 hektar lahan sawah yang puso dan terancam gagal panen. Sebagian besar terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. (ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Pandai Matematika, Prabowo Beri Nasihat Ilmuwan Muda

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler