Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, lahan sawah yang luasnya mencapai 300 hektar ini, ditanami oleh berbagai jenis padi, mulai dari IR, hingga Pandanwangi. Sejak kemarau panjang, sejumlah aliran air sungai yang diperuntukkan mengairi sawah mengalami penurunan debit air. Akibatnya, lahan sawah mengering dan tanahnya pecah-pecah.
Kholisoh (45) salah seorang petani mengatakan, peristiwa tersebut baru pertama kali terjadi. Padahal, diakuinya, kemarau kerap kali terjadi setiap tahunnya."Ini terparah yang pernah kami alami. Untungnya saya kebantu dengan stok beras hasil panen sebelumnya, walaupun hasilnya juga tidak seperti biasanya," paparnya.
Disebutkannya, kekeringan yang melanda saat ini membuat hasil panen yang biasanya mencapai dua ton, hanya dua kuintal saja. Dampak kemarau juga membuat sejumlah petani lebih memilih untuk beralih profesi menjadi burug serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Hampir seluruh petani dan penggarap di Desa Sindang Raja mengalami kerugian, bahkan ada yang mencapai ratusan juta. Kami berharap pemerintah segera memberikan bantuan," ungkapnya.(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Tangkap 71 Imigran Gelap
Redaktur : Tim Redaksi