Di Kota Banjar misalnya, warganya diimbay menghemat penggunaan air bersih selama musim kemarau. Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Tirta Anom H Benny H Hoelman SE kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin (29/8).
"Meskipun penggunaan air bersih merupakan hak pelanggan, namun di saat seperti sekarang ini, kami imbau masyarakat dapat lebih bijak dalam menggunakan air. Matikan keran air jika sudah penuh dan gunakan air seperlunya," ungkapnya.
Menurut Benny, selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, jumlah konsumsi air bersih meningkat. Masalah ini, kata dia, sebenarnya masalah klasik, karena hampir setiap tahun terjadi. “Peningkatan jumlah konsumsi air terjadi pada minggu pertama bulan Ramadan dan minggu terakhir Ramadan hingga akhir liburan Idul Fitri," imbuhnya.
Dia mengatakan, peningkatan terjadi karena jumlah jiwa di masing-masing pelanggan bertambah dengan adanya sanak saudara yang datang dari luar kota.
Sementara jumlah produksi air bersih, lanjut Benny, masih stabil. Sebab, hingga saat ini jumlah sumber air baku dari Sungai Citanduy mencukupi. "Terkecuali jika ada gangguan teknis di lapangan yang terjadi di luar dugaan kita," ujarnya.
Untuk menjamin dan tercukupinya kebutuhan air bersih selama musim kemarau ini, Benny mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan dua sumber pengolahan air yang berada di Kecamatan Purwaharja dan Langensari.
Benny mengatakan, untuk penyediaan air bersih selama musim kemarau bagi daerah yang belum terjangkau saluran pipa PDAM, akan terlayani melalui Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsismas). "Untuk penanggulangan bila masih kekurangan air kita siap memberi bantuan air ke daerah-daerah tersebut melalui mobil tangki," pungkasnya. (kun/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Desa Bentrok, Belasan Rumah Rusak dan Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi