jpnn.com - MEMELIHARA daya tahan tubuh saat musim kemarau seperti sekarang ini sangat penting. Jika daya tahan tubuh lemah, kita bisa dengan mudah tertular penyakit, salah satu penyakit yang saat ini harus diwasapadai yakni flu Singapura yang sifatnya menular.
Bidan Kelurahan Cikalang Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Irma Wita Dewi AMKeb menjelaskan saat ini banyak pasien anak-anak yang menderita penyakit flu Singapura. Penyakit ini perlu diwaspadai karena memiliki gejala yang lebih parah dibandingkan flu biasa.
BACA JUGA: Anak Batuk? Berikan Saja Madu
“Flu Singapura banyak menyerang anak-anak usia di bawah 10 tahun, karena antibodi dan imunitas tubuh mereka lebih lemah dibandingkan dengan orang dewasa, namun tidak menutup kemungkinan flu Singapura ini menyerang orang dewasa walaupun skalanya kecil,” ujar Irma.
Dia menjelaskan flu Singapura ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Coxsackie A, Coxsackie B, enterovirus dan echovirus yang dalam dunia kedokteran dikenal sebagai penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
BACA JUGA: Pinggul Digoyang, Sinyal Wanita Minta Dibuahi?
Gejala klinis flu Singapura atau HFMD antara lain demam yang berlangsung 2 sampai dengan 3 hari, nyeri tenggorokan dan kelainan di kulit berupa bintik-bintik kemerahan berisi cairan bening pada sekitar mulut, kaki, tangan, dan daerah bokong yang timbul 1 atau 2 hari setelah demam.
Cara penularan langsung penyakit ini dapat melalui droplet (cipratan/riak cairan) saat batuk, air liur, feses, dan cairan kulit, dan secara tidak langsung dapat menular melalui kontaminasi cairan serta udara.
BACA JUGA: Berlebihan Mengkonsumsi Vitamin Bisa Berbahaya Buat Tubuh
“Makanya, anak penderita flu Singapura ini biasanya diungsikan di kamar, agar tidak menularkan kepada anggota keluarga yang lain. Bagi ibu yang merawatnya, disarankan memakai masker wajah dan menjaga kebersihan dan daya tahan tubuhnya sendiri agar tidak ikut tertular,” jelasnya.
Irma menjelaskan flu Singapura ini disebabkan oleh virus dan penyakit ini awalnya ditemukan di Singapura hingga menyebar ke negara-negara Asia lainnya termasuk ke Indonesia pada tahun 2000-an.
“Apabila anak terserang penyakit flu Singapura ini, orang tua jangan panik, langsung bawa anak ke petugas medis untuk diobati, baik dokter atau bidan. Lakukan tindakan supportif dengan memberikan cairan dan nutrisi yang cukup serta istirahat yang cukup. Dalam waktu 10 hari biasanya penyakit ini bisa sembuh, dengan catatan stamina tubuh prima,” jelasnya.
Jangan beri makanan atau minuman yang pedas, asam, atau bersoda. Cegah dehidrasi dengan memberikan cairan yang cukup, karena jika anak menderita penyakit ini, anak malas minum dan makan akibat susah menelan. Berikan makanan yang lunak atau lembut agar anak tidak terlalu lama mengunyah.
Pencegahan penyakit flu Singapura dapat dilakukan dengan rajin mencuci tangan setelah beraktivitas, menutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk, menghindari menggunakan alat alat yang sama yang digunakan oleh penderita, membersihkan peralatan yang telah terkontaminasi dengan air liur anak yang terinfeksi seperti mainan anak, permukaan meja, kursi dan lantai.
Jika anak menderita atau terinfeksi, hindari tempat-tempat keramaian seperti kolam renang dan fasilitas umum lainnya serta jagalah kebersihan lingkungan. (na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apakah Yoga Berbahaya bagi Tubuh? Ini Penjelasannya
Redaktur : Tim Redaksi