Kematian Akibat Covid-19 di Semarang Tinggi, Ini Penyebabnya

Selasa, 01 Maret 2022 – 21:37 WIB
Angka kematian akibat Covid-19 di Semarang masih relatif tinggi. Pada Selasa (1/3) terjadi penambahan 32 orang yang meninggal dunia dibanding hari sebelumnya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan kasus Covid-19 di wilayahnya saat ini sudah menurun dibanding sepekan terakhir.

"Saat puncak beberapa waktu lalu mencapai seribu kasus lebih. Mudah-mudahan trennya menurun," sebut Hendrar.

BACA JUGA: Tak Hadiri Rapim TNI-Polri, Jenderal Andika Perkasa Positif Covid-19

Meski kasus menurun, angka kematian akibat Covid-19 di Semarang masih relatif tinggi.

Berdasarkan data laman https://siagacorona.semarangkota.go.id hingga pukul 20.00 WIB, tercatat jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 sudah mencapai 115 orang.

BACA JUGA: Rose BLACKPINK Positif Covid-19, Bagaimana dengan Jennie, Lisa, dan Jisoo?

Terdapat penambahan jumlah pasien meninggal hingga 32 orang dibanding hari sebelumnya.

Wali Kota Hendrar menyebut 60 persen pasien yang meninggal dalam kondisi belum memperoleh vaksinasi lengkap, bahkan belum pernah divaksin.

BACA JUGA: Inmendagri Terbaru: Daerah di Jawa Naik ke PPKM Level 4 Bertambah Sebegini

Sisanya merupakan warga lanjut usia serta pasien yang memiliki komorbid, meski ada juga yang sudah memperoleh vaksin dosis ketiga.

Kepada warga lanjut usia maupun yang memiliki komorbid, ia mengimbau agar mengurangi mobilitas untuk meminimalisasi risiko tertular Covid-19.

"Kalau pun harus keluar rumah, harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," pesannya.

Sementara itu, pembelajaran tatap muka (PTM) pada sejumlah sekolah di Semarang terpaksa harus kembali dihentikan.

Kebijakan tersebut dilakukan menyusul temuan sejumlah siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Wali Kota Hendrar menyampaikan ada laporan dua sampai tiga sekolah yang harus menghentikan PTM karena ada siswanya yang positif.

Namun, dia memastikan tidak semua sekolah di Semarang dihentikan PTM-nya.

"Untuk menghentikan keseluruhan belum ada," tegasnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler