jpnn.com, GIANYAR - Seorang pegawai Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Ni Putu Candraningsih, 41, warga Desa Padang Tegal, Gianyar, Bali, ditemukan tewas bunuh diri di dapur rumahnya pada Selasa (4/5) pukul 05.00 WITA.
Sebelum berbuat nekat, korban sempat meninggalkan pesan tertulis.
BACA JUGA: Pemudik Bebas Melintas di Jalur Pantura Jawa, Tak Ada Penyekatan Petugas
Menurut informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan tergantung di dapur rumah korban oleh putrinya.
Usai menemukan ibunya, sang anak langsung berteriak minta tolong hingga membuat kerabat langsung ke dapur.
BACA JUGA: Tega! SW Masuk ke Kamar Pasien Covid-19, Lantas Melakukan Aksi Tak Terpuji
Korban yang gantung diri dengan menggunakan selendang langsung diturunkan.
Kerabat sempat berinisiatif memeriksa denyut nadi korban.
Selain itu, saksi juga berusaha menggerakkan tubuh korban dan memberikan pertolongan pernapasan.
Bahkan salah satu anak korban lainnya berusaha memberi minum tetapi tidak ada respons.
Hingga akhirnya kerabat korban menghubungi pihak berwajib.
Kapolsek Ubud AKP Made Tama mengatakan korban meninggalkan sepucuk surat bertulis tangan.
"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, Korban murni bunuh diri,” kata AKP Made Tama.
Selain itu, masih dari pemeriksaan medis, diperkirakan korban meninggal tiga jam sebelum ditemukan.
“Pihak keluarga sudah merelakan kepergian korban. Sehingga keluarga tidak membuat laporan,” tambahnya.
Sementara itu, saat olah TKP, polisi menemukan sepucuk surat bertulis tangan.
Surat terdiri dari empat paragraf. Berikut isinya:
"Emek... Bapak. Sinampure... Tyang sing ngidang nutugan, ngayahin bapak ajak emek (Ibu, bapak, maafkan. Saya tidak bisa melanjutkan, berbakti ke bapak sama ibu)," tulis surat itu pada paragraf pertama.
"Sinampurang sareng sami pihak2 sane sampun merugi olih tyang nunas banget. Niki pelih tyang pedidi (Mohon maaf semuanya pihak yang sudah dirugikan oleh saya mohon dengan sangat. Ini salah saya sendiri)," tulisnya di paragraf akhir. (rb/dra/pra/JPR)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti