Bahkan, beberapa tokoh di negeri ini juga menyesalkan penistaan ini. Termasuklah Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama, Slamet Effendi Yusuf. Bahkan, Yusuf rela menghadiri aksi demonstrasi kader Partai Keadilan Sejahtera, di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, di Jakarta, Minggu (30/9) siang. Yusuf rela berpanas-panasan turut mengecam beredarnya film yang disutradarai Sam Bacile itu.
Yusuf saat berorasi sempat menyinggung dulu dia sering melakukan aksi demontrasi. Namun, kata dia, demonstrasi terakhir yang dilakukannya adalah pada 1973 silam.
"Saya terakhir demo tahun 73. Setelah itu sejak 1973 tidak demo-demo lagi. Hari ini ikut (demo), karena ada ketersinggungan saya, ketersinggungan agama Islam yang dihina," kata Slamet.
Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 12 Januari 1948, tersebut menegaskan bahwa cahaya nabi Muhammad tidak bisa diredupkan dengan penghinaan. Tidak bisa ditutup dengan pelecehan. "Kita tersinggung karena nabi kita dilecehkan," kata mantan Anggota DPR itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panas Makkah Tembus 44 Derajat Celcius
Redaktur : Tim Redaksi