jpnn.com, JAKARTA - Wiliam Yani Wea kembali terpilih menjadi Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DKI Jakarta periode 2024-2029. Peningkatan kompetensi bidang teknologi menjadi program prioritas.
Dia berterima kasih kepada seluruh anggota KSPSI, khususnya di wilayah Jakarta, yang telah memberi kepercayaan mereka untuk kedua kalinya.
BACA JUGA: KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai Bersikap Netral pada Pilpres 2024
“Penigkatan kompetensi pengurus menjadi penting dalam menghadali tantangan ke depan,” kata William Yani usai terpilih dalam Konferensi daerah (Konferda) DPD KSPSI DKI Jakarta pada Sabtu (7/9).
Yani menjelaskan, tantangan industri tenaga kerja ke depan akan semakin kompleks, khsususnya dalam bidang teknologi. Untuk itu, dia akan mengembangkan kompetensi para anggota dan pengurus serikat pekerja dengan teknologi informasi.
BACA JUGA: Pembukaan G20-L20, Sekjen KSPSI Serukan Peningkatan Proteksi Sosial Bagi Pekerja
Saat ini, lanjut Yani, banyak anggota dan pengurus yang sudah cukup umur dan berpengalaman. Namun masih harus terus ditingkatkan kompetensinya.
“Kami akan terus berjuang bersama untuk kepentingan pekerja melalui teknologi yang semakin berkembang pesat,” pungkasnya.
BACA JUGA: KSPSI dan PTPN lll Sepakat Selesaikan Permasalahan Ini
Terpilihnya Yani menjadi Ketua DPD KSPSI Jakarta disaksikan langsung oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.
Andi Gani hadir didampingi Sekjen KSPSI Hermanto Ahmad, Wakil Presiden (Wapres) KSPSI Idris Palar, Wakil Sekjen KSPSI Fredy Sembiring, dan Bendahara Umum KSPSI Mustopo.
Sementara, Ketua DPD KSPSI DKI Jakarta Wiliam Yani Wea bersama jajaran pengurus DPD KSPSI DKI Jakarta seperti Ronny Talapessy, Achadian menyambut langsung kehadiran Presiden ASEAN Trade Union Council (ASEAN TUC) tersebut. Hadir juga dilokasi Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo.
Dalam arahannya, Andi Gani Meminta seluruh jajaran DPD KSPSI DKI Jakarta untuk menyiapkan program-program yang memberikan perlindungan terhadap anggota dan jangan pernah lelah memperjuangkan nasib buruh.
"Kalau aktivis buruh sudah lelah berjuang dan enggan untuk memperjuangkan hak-haknya, tentu masa depan buruh akan menjadi tidak menentu. Karena, yang bisa memperjuangkan nasib buruh adalah buruh itu sendiri," tegas Andi Gani.
Sementara itu, Ronny Talapessy selaku praktisi hukum menyatakan bahwa selama turun menangani kasus pekerja imigran, dirinya kerap menghadapi tantangan, khsusunya di bidang teknologi.
“Dengan teknologi, perlindungam tenaga kerja imigran akan semakin maksimal,” tegasnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif