Kembangkan Bisnis di Kawasan KEK, Pupuk Iskandar Muda Gandeng PGN

Sabtu, 26 Februari 2022 – 13:26 WIB
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pupuk Iskandar Mudab dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), terkait Rencana Pengembangan Bisnis. Foto dok PIM

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pupuk Iskandar Mudab dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), terkait Rencana Pengembangan Bisnis.

Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut terkait pengembangan hilirisasi gas bumi seperti Blue Ammonia, metanol, optimalisasi penggunaan gas PIM, serta potensi pengembangan lainnya di kawasan KEK Arun Lhokseumawe.

BACA JUGA: Taqy Malik: yang Kepanasan Risih Mendengar Suara Azan, Sebenarnya Manusia apa Setan, sih?

“Perusahaan memang telah mempunyai roadmap program dekarbonisasi melalui pemanfaatan sumber energi bersih yang berasal dari energi terbarukan untuk pabrik-pabrik pupuk di masa mendatang," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman.

Pupuk Indonesia juga sudah menandatangani MoU dengan PLN dan Pertamina untuk pengembangan green industry cluster melalui penyediaan energi dalam pengembangan green ammonia.

BACA JUGA: Pendapatan Petani Tembakau & Buruh Rokok Menurun, Pemerintah Perlu Segera Buat Roadmap

Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif menyatakan salah satu rencana PIM ke depan adalah mengembangkan Blue Ammonia di lahan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA).

"Pupuk Indonesia selaku induk holding sangat mendukung kerjasama ini. Kami menggandeng PGN sebagai penyedia gas alam tidak menutup kemungkinan untuk membangun Pabrik Ammonia baru dan PIM akan menyediakan lahan dan utilitas untuk operasional pabrik, serta mengoperasikan pabrik Blue Ammonia nantinya karena pengalaman panjang PIM dalam pengoperasian pabrik pupuk," tutur Budi.

BACA JUGA: Steno Ricardo: Mawar AFI Sudah Berkali-kali Minta Cerai

Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan di pabrik Ammonia akan di-capture dan d- treatment lebih lanjut dalam bentuk CCS (Carbon Capture Storage) atau CCUS (Carbon Capture Utilization Unit), sehingga Ammonia yang diproduksi menjadi Blue Ammonia.

“MoU ini akan menjadi langkah awal kerja sama yang baik. Dengan kapabilitas PGN yang telah berpengalaman dalam penyediaan bahan baku gas. Kami berkomitmen dalam melayani kebutuhan gas untuk sektor pupuk melalui afiliasi Perta Arun Gas (PAG), serta siap berkolaborasi dengan PIM untuk mengembangkan sayap bisnis yang ramah lingkungan terutama terkait bisnis Blue Ammonia," imbuh Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan.

Heru menambahkan, CO2 yang dihasilkan dari Pabrik Ammonia akan diinjeksi ke sumur oil & gas untuk menambah tonase oil recovery. Hal ini berpotensi meningkatkan profit bagi PGN dan PIM.

“Lokasi KEK Aceh Lhoukseumawe juga sangat strategis dengan akses jalur perdagangan internasional serta dikelilingi berbagai market, sehingga menjadi caltive yang memiliki daya tarik investor. Subholding Gas akan mengoptimalkan peran dalam pengembangan layanan gas bumi maupun usaha potensial lainnya di KEK Aceh Lhoukseumawe,” imbuh Heru.

Saat ini penggunaan Blue Ammonia dimanfaatkan sebagai bahan bakar tanpa karbon yang ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan deklarasi Paris Agreement oleh 196 negara 2015 dalam rangka mengawal reduksi emisi CO2 yang efektif mulai berlaku 2020.

Secara komersil, Blue Ammonia telah mulai dipasarkan secara global dan Jepang telah mulai menggunakan Blue Ammonia, sebagai bagian dari program NZE (Net Zero Emission) 2050, di mana mereka berencana mengkonversi semua pembangkit listrik dari batubara ke Blue dan Green Ammonia mulai 2030.

"Semoga langkah baik ini akan menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di KEK Arun Lhokseumawe sebagai lokomotif kemajuan Aceh di masa yang akan datang," harap Heru.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler