Kembangkan Bisnis yang Sustainable, PT JIEP Turut Berpartisipasi Atasi Perubahan Iklim

Sabtu, 09 Desember 2023 – 21:44 WIB
Melalui pendekatan humanis, JIEP berhasil mengembalikan fungsi hutan kota di kawasan industri Pulogadung. Foto: JIEP

jpnn.com, JAKARTA - PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung atau JIEP terus berkembang dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi negeri melalui penyerapan investasi selama 50 tahun

Hadir sebagai perusahaan pengelola dan pengembang kawasan industri pertama di Indonesia, PT JIEP catatkan raihan positif pada hasil audit interim perseroan dengan catatan pertumbuhan pendapatan sebesar 133 persen year on year (yoy) pada semester I 2023.

BACA JUGA: JIEP Sumbang Ratusan Pohon Demi HIjaukan Jakarta

Plh Direktur Utama JIEP Dharma Satriadi mengatakan, PT JIEP akan terus bekerja lebih keras untuk bisa mencapai raihan yang maksimal di tahun ini dan tahun depan.

Harapannya dari para pemegang saham pun PT JIEP bisa terus menorehkan catatan positif.

BACA JUGA: Dukung Gerakan Atasi Perubahan Iklim, Presiden Jokowi Pimpin Penanaman Pohon di JIEP

Diketahui, kepemilikan saham PT JIEP dimiliki oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar 50 persen dan 50 persen lainnya dimiliki oleh PT Danareksa (Persero) sebagai perwakilan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

"Harapannya dari pemegang salam memang tetap ada pertumbuhan di tahun 2024, kisaran pertumbuhan pendapatannya di kisaran 15 persen atau 115 persen dibandingkan tahun 2023 dan labanya juga tumbuh di kisaran 20 persen atau 120 persen dibandingkan tahun 2023," ujarnya pada Jumat (8/12).

Salah satu strategi yang dilakukan adalah terus memaksimalkan potensi pendapatan pada produk-produk unggulan seperti tanah kavling industri, pergudangan, bangunan pabrik siap pakai serta pendapatan di sektor retail.

Para pemegang saham, lanjut Dharma, juga meminta untuk mengembangkan bisnis-bisnis baru.

"Selama ini bisnisnya hanya penyewaan lahan kawasan industri ke depannya juga mengarah ke bisnis-bisnis yang menghasilkan pendapatan yang baru misalnya pengelolaan utilitas seperti air bersih, kemudian pengelolaan utilitas berupa fiber optik atau jalur telekomunikasi, kemudian pengelolaan utilitas seperti air limbah itu merupakan arahan dari pemegang saham dan diharapkan mulai 2024 ini mulai diinisiasi meskipun baru berjalan di 2025 ataupun 2026 tapi setidaknya inisiasinya sudah harus dimulai dilaksanakan," terangnya.

Saat ini, PT JIEP juga memiliki BPSP [Bangunan Pabrik Siap Pakai] pertama di Indonesia dengan sistem pengelolaan kawasan yang juga menjadi benchmark pertumbuhan kawasan industri di Indonesia.

BACA JUGA: Utamakan Keselamatan Kerja, PT JIEP Raih Anugerah Mitra Bakti Husada dari Kemenkes

Dharma mengatakan selama 50 tahun beroperasi, JIEP banyak belajar menghadapi tantangan yang tidak mudah, mengalami situasi yang naik turun.

PT JIEP, lanjut Dharma, juga turut serta hadir untuk mengatasi perubahan iklim dan penanganan polusi udara di DKI Jakarta.

Hal ini sesuai dengan arahan dari pemegang saham PT JIEP, Pemprov DKI Jakarta yang mewajibkan setiap industri agar selalu ramah lingkungan, tidak menghasilkan polusi dan juga tidak menghasilkan limbah yang signifikan.

"PT JIEP mulai 2015 sudah membuat konsep Eco Green, di mana pada saat itu kami mulai menyiapkan tempat untuk pembuangan sampah terpadu sementara, juga melakukan penanaman pohon yang ada di kawasan Pulo Gadung. Harapannya ke depan kami bisa memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk ekonomi hijau baik di lingkungan Pulo Gadung maupun di lingkungan Jakarta," imbuhnya.

Dia menambahkan dengan pelaksanaan industri hijau ini juga menciptakan efisiensi bagi bisnis, terutama bagi pengelola kawasan industri seperti PT JIEP .

Saat ini, dari pemegang saham yakni Pemprov DKI dan Danareksa sudah memasukkan industri hijau berupa ESG (Environmental Sustainable and Governance) ke dalam target perusahaan baik jangka pendek maupun target jangka panjang.

"Saat ini ekonomi hijau sudah menjadi sebuah arahan, menjadi sebuah pakem, menjadi sebuah guidance dari pemegang saham yang harus dilaksanakan oleh pengelola kawasan industri Pulau Gadung. Dan itu sudah kami laksanakan dan sudah terbit skornya dan JIEP memperoleh skor yang baik di pengelolaan ESG,' ungkapnya.

PT JIEP juga sudah melakukan penanaman pohon sekitar 4.000 pohon di kawasan industri Pulo Gadung.

Dharma menyebut, saat ini hutan kota PT JIEP memiliki luasan seluas 8,9 hektare yang nantinya akan dilakukan program penanaman pohon secara menyeluruh.

Selain itu, lahan ini juga akan difungsikan sebagai taman kota yang dilengkapi dengan fasilitas lintasan jogging (jogging track) yang bisa dimanfaatkan oleh para karyawan di kawasan industri Pulogadung maupun masyarakat sekitar.

Pada akhir November lalu PT JIEP juga menenyumbang sekitar 200 pohon dalam gerakan tanam pohon bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebanyak 200 pohon itu terdiri dari 150 pohon ketapang kencana dan 50 pohon trembesi mas. Lokasi penanaman pohon juga disediakan seluas 1,5 hektare.

Dharma menambahkan PT JIEP memiliki konsep perencanaan untuk bisa menghadirkan ruang terbuka hijau terluas di DKI Jakarta seluas 90 hektare di masa mendatang.

Area terbuka hijau tersebut direncanakan akan terdiri dari danau dan hutan kota sehingga bisa diandalkan sebagai paru-paru kota Jakarta yang baru.

"Sebuah keuntungan bagi JIEP melaksanakan industri hijau ini karena mayoritas dari investor tenan yang ada di kawasan industri Pulo Gadung adalah perusahaan-perusahaan asing, dimana perusahaan tersebut di negaranya sendiri sudah taat kepada aturan ekonomi hijau. Sehingga apabila PT JIEP melakukan tata kelola yang sesuai dengan ekonomi hijau tersebut, tingkat kepercayaan dari investor, dari penyewa, dari perusahaan-perusahaan yang selama ini sudah menggunakan kawasan industri Pulau Gadung akan semakin tinggi tingkat kepercayaannya," ujarnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler