Kembangkan CCS Lintas Batas Indonesia-Korsel, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil

Kamis, 16 Mei 2024 – 10:41 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) bersama President & CEO KNOC Dong Sub Kim dan President ExxonMobile Low Carbon Solutions Asia Pacific Irtiza H Sayyed menandatangani Framework Agreement for CCS Hub Development di acara IPA yang berlangsung di ICE BSD pada Rabu (15/5). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, TANGERANG - Pertamina membangun kerja sama strategis dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil untuk pengembangan Carbon Capture and Storage (CCS) lintas batas antara Indonesia dan Korea Selatan.

Kerja sama ketiga pihak tersebut ditandai dengan penandatanganan Framework Agreement yang dilaksanakan di ajang The 48th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition pada Rabu (15/5).

BACA JUGA: Jelang WWF 2024, Pertamina Patra Niaga Memastikan Pasokan Energi di Bali Aman

Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, President & CEO KNOC Dong Sub Kim, serta President ExxonMobil Low Carbon Solutions Asia Pacific Irtiza Sayyed.

Milestone tersebut disaksikan Acting Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Amerika Serikat Jason Rebholz, Perwakilan Kedutaan Besar Korea Selatan Director Energy Technologies Division, Ministry of Trade, Industry and Energy Hong Sukyong, dan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Jodi Mahardi.

BACA JUGA: Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Melalui kerja sama ini, ketiga pihak akan melaksanakan cooperative framework untuk memperluas kolaborasi trans-boundary value chain CCS serta memetakan potensi kolaborasi, transfer teknologi, transportasi, dan lokasi storage CO2.

Hal ini diharapkan dapat mendukung pengembangan proyek CCS baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.

BACA JUGA: Teken MoU, Pertamina dan JCCP Siap Berkolaborasi Hadapi Tantangan Transisi Energi

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan kerja sama strategis ini menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mendorong inisiatif program CCS dan penurunan karbon di Indonesia.

Hal itu termasuk untuk mengembangkan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional di wilayah kerja Pertamina.

Dia menegaskan kerja sama dengan KNOC dan ExxonMobil menjadi bukti keseriusan Pertamina untuk mengakselerasi transisi energi dan program penurunan karbon di Indonesia dengan berkolaborasi dengan partner internasional.

"Tujuannya untuk mengembangkan penyimpanan karbon di Indonesia karena memiliki potensi penyimpanan karbon yang sangat besar di wilayah Asia Tenggara,” ungkap Nicke dalam keterangan resminya, Kamis (16/5).

Senada dengan President ExxonMobil Low Carbon Solutions Asia Pacific Irtiza Sayyed yang menyampaikan kolaborasi ini dilakukan untuk percepatan program pengurangan emisi.

“Bersama dengan Pertamina, KNOC dan dukungan Pemerintah Indonesia, kami terus mendorong program penurunan emisi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan seluruh kawasan," ujar Irtiza Sayyed.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler