jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Resilience Development Initiative (RDI) menggandeng lembaga Inggris dan Afrika untuk mengembangkan energi terbarukan di Pulau Sumba.
Di mana di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur tengah melakukan pengembangan melalui Microgrids atau jaringan listrik lokal dengan kemampuan kendali.
BACA JUGA: Energi Baru Terbarukan Mestinya Disubsidi Pemerintah
Proyek kolaborasi ini didanai oleh UK Aid, The Royal Society, UKRI Engineering and Physical Science Research Council, University of Leeds, Inggris.
Tahap awal kini sedang dilakulan penelitian yang sudah berjalan sejak 2018 lalu.
BACA JUGA: Investasi Energi Baru Terbarukan Hanya Rp 11,74 Triliun
Nah untuk mendapatkan informasi lebih luas terkait pengembangan energi terbarukan RDI, pihaknya sudah menggadakan workshop nasional.
Kegiatan itu melibatkan elemen pemerintah, praktisioner, sektor swasta, komunitas dan akademisi baik dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA: Desak Pemerintah Prioritaskan Energi Baru dan Terbarukan
Ada tiga aspek yang dibahas dalam pengembangan energi terbarukan di lokasi studi itu.
Hal tersebut meliputi aspek kebijakan, teknologi dan sosial ekonomi serta menyerap aspira untuk arah kebijakan dan penerapan pemembangan energi terbarukan.
"Harapannya mendapatkan informasi dan berkontribusi mengembangkan energi terbarukan. Penelitian energi sangat penting buat ke depannya. Untuk kami bekerjasama dengan lembaga dari Inggris dan Afrika. Semoga dengan adanya kegiatan ini menjadi sharing untuk penelitian di Sumba," ujar Senior Research Fellow RDI Saut Sagala di Jakarta, Sabtu (7/12).
Sementara itu, Kepala Sub-Direktorat Sarana Prasana Energi Kementrian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Faridz Yazi menuturkan, tidak ada yang tidak mungkin untuk mengembangkan energi terbarukan dalam membangun desa terpencil.
Pihaknya ingin penelitian yang tengah dilakukan ini bisa berdampak besar.
"Semoga nantinya satu temuan ini menjadikan terobosan kemudian hari demi kemajuan indonesia," tandas Faridz.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy