Dikatakan, kerjasama Kementerian Pertanian-TNI tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan wilayah perbatasan melalui budidaya ternak. Tujuannya, sinergi antara Kementan dan TNI dalam meningkatkan produksi pangan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan ketahanan nasional secara umum.
“Jadi, nanti realisasinya Dinas Peternakan akan membimbing peternak dari segi teknis sedangkan TNI akan membantu pembinaan peternak,” jelas Manaf.
Ditabahkan, dana sebesar Rp3 miliar yang akan dikucurkan itu dibagi menjadi 10 paket. Paket-paket tersebut akan dialokasikan di beberapa kabupaten di wilayah perbatasan Kalbar.
Namun, dari lima kabupaten perbatasan Kalbar, hanya tiga kabupaten yang memperoleh jatah tersebut yaitu Kabupaten Sambas, Bengkayang dan Sanggau. Untuk sementara, Sintang dan Kapuas Hulu belum memperoleh jatah. Mengapa demikian? “Untuk tahun 2013, kita ambil yang dekat dulu. Selanjutnya baru kabupaten yang jauh,” ujarnya.
Disamping pengembangan peternakan sapi, MoU antara Kementerian Pertanian dengan TNI pun mencakup upaya pengendalian penyakit menular hewan di bidang peternakan. “Juklaknya sekarang sedang disusun,” kata Manaf. Tak hanya itu, kerjasama juga akan dilaksanakan dalam hal pengawasan peredaran produk peternakan ilegal melalui perbatasan.
Khusus di Kalbar, masuknya produk-produk peternakan dari negeri jiran memang masih menjadi salah satu masalah yang urgen. Hal ini dikhawatirkan dapat menjadi celah masuknya penyakit-penyakit menular yang membahayakan sektor peternakan Kalbar. “Biasanya, yang masuk dari Malaysia itu telur, ayam dan babi,” ujar Manaf.(ron/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Penari Kesurupan dan Pingsan
Redaktur : Tim Redaksi