Kembangkan Sepak Bola Putri, Coach Timo Latih Ratusan Guru SD Hingga MI di Kudus

Minggu, 23 Juli 2023 – 02:27 WIB
Kembangkan Sepak Bola Putri, Coach Timo Latih Ratusan Guru SD Hingga MI di Kudus. Foto: dok. Bakti Olahraga Djarum Foundation

jpnn.com, KUDUS - Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife secara rutin menyelenggarakan pelatihan serta turnamen sebagai bentuk upaya pembinaan dan pengembangan sepak bola putri di Indonesia.

Kegiatan bertajuk MilkLife Coaching Clinic dan MilkLife Soccer Challenge ini bertujuan untuk memasalkan sepak bola putri dan membangkitkan semangat sekaligus kecintaan berolahraga dimulai dari grassroot.

BACA JUGA: Kompetisi Sepak Bola Putri SD Digelar di Kudus, Sebegini Pesertanya

MilkLife Coaching Clinic merupakan pelatihan untuk guru olahraga Sekolah Dasar yang menjadi langkah awal agar para pendidik memiliki pemahaman dan kemampuan dasar tentang sepak bola putri U-10 dan U-12.

Pada MilkLife Coaching Clinic Batch 1, 2 & 3, tak kurang dari 50 Madrasah Ibtidaiyah (MI) mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Supersoccer Arena, Rendeng mulai Mei hingga Juli 2023.

BACA JUGA: Tingkatkan Sepak Bola Putri, 45 Guru Olahraga Ikuti Program Soccer Coaching Cilinic

Dalam rentang waktu tersebut, sebanyak 50 guru dari berbagai MI di Kudus sangat antusias mengikuti pelatihan yang dipandu oleh Coach Timo Scheunemann.

Kepala Seksi Pendidikan MI Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, Salma Munawwaroh mengatakan keterlibatan siswi dalam sepak bola putri ini merupakan upaya yang tepat dalam meningkatkan potensi peserta didik di bidang non akademis.

BACA JUGA: MilkLife Soccer Challenge 2023 Lahirkan Pesepak Bola Putri Masa Depan

"Diharapkan para siswi jadi suka berolahraga dapat menjadi individu yang sehat secara jasmani dan rohani, serta tumbuh menjadi pribadi berkarakter tangguh," kata Salma, dalam keterangannya, Sabtu (22/7).

Tak hanya diikuti 50 guru MI di Kudus, terdapat pula 61 guru Sekolah Dasar negeri (SDN) maupun swasta yang mengikuti MilkLife Coaching Clinic Batch 1, 2 & 3, sehingga total tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 111 orang.

Sebanyak 16 pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kudus, dan 29 mantan pesepak bola juga diikutsertakan, untuk mengantisipasi jika ada sekolah yang akan berlaga pada MilkLife Soccer Challenge pada Agustus dan September 2023, tetapi tidak memiliki guru olahraga.

Coach Timo Scheunemann, pelatih berlisensi UEFA A mengungkapkan materi yang diberikannya, yakni seputar penguasaan bola atau ball mastery, dribbling, passing, taktik menyerang dan bertahan, hingga program latihan sesuai standar Sekolah Sepak Bola (SSB).

"Selain penguasaan teknik, yang terpenting adalah anak-anak merasa fun ketika menjalani latihan maupun bertanding. Sehingga nantinya mereka akan mencintai sepak bola dan akan menekuninya,” ucap Timo.

Salah satu materi teknik dasar yang wajib dikuasai ialah ball mastery. Pada materi ini, Coach Timo membagi dalam dua tingkatan, yakni variasi mudah dan sulit.

Tahapannya dimulai dari penguasaan bola secara perlahan, peningkatan kecepatan, hingga tanpa melihat yang menuntut fokus individu sebagai starting point dan dribbling dengan berbagai sisi kaki kiri dan kanan.

"Untuk teknik dribbling dan passing saya membagi dalam tiga aspek, yaitu teknik, taktik, dan fisik. Pada teknik ini yang terpenting adalah keaktifan kaki dalam mengontrol bola," ujar Timo.

Sementara itu, untuk taktik menyerang dan bertahan yang dititikberatkan ialah respons pemain pada sebuah tim dalam menentukan kapan waktu untuk menyerang atau bertahan.

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan perusahaan berkomitmen untuk menyebarkan semangat dan kecintaan berolahraga, khususnya sepak bola putri.

"Semoga dari kegiatan ini, akan lahir pesepak bola yang bisa berjuang demi Indonesia di kejuaraan kasta tertinggi, yaitu Piala Dunia," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler