Kemdikbud Memperbolehkan Siswa SMK Ikut UKK

Jumat, 24 Februari 2017 – 12:27 WIB
Siswa SMKN 27 Jakarta Jurusan Perhotelan sedang mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Praktik Kejuruan Housekeeping. FOTO: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ujian terdiri dari dua jenis yaitu, Ujian Praktik Kejuruan yang secara serentak diselenggarakan di seluruh Indonesia, pada 20 Februari sampai18 Maret 2017. Tahun ini, sebanyak 46 program keahlian SMK yang mengikuti UKK. Kedua, Ujian Teori Kejuruan.

Mustaghfirin Amin, Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud (Dir Pembinaan SMK Ditjen Dikdasmen), mengungkapkan UKK sebagai penilaian hasil belajar untuk siswa SMK. Sehingga, hasil UKK bisa dijadikan indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan yang bermanfaat bagi sekolah, peserta didik sebagai pencari kerja, maupun dunia industri.

BACA JUGA: Mendikbud: Pendidikan Seks Kok Begitu

“Hasil UKK dari peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan. Sedangkan bagi pemangku kepentingan, hasil UKK dijadikan sebagai informasi atas kompetensi yang dimiliki si calon tenaga kerja,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (24/2).

Materi UKK disusun berdasarkan jenjang kompetensi lulusan SMK pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang memuat kemampuan melaksanakan pekerjaan spesifik, operasional dasar, dan pengawasan atau quality control. “Saat ujian praktik, kami mengukur peserta UKK dalam mengerjakan sebuah tugas, atau membuat suatu produk sesuai tuntutan standar kompetensi,” terang Mustaghfirin.

BACA JUGA: Saatnya Cerita Rakyat Mendunia

Sedangkan, teori kejuruan mengukur pemahaman peserta didik terhadap landasan pengetahuan di samping untuk menguji analisis, daya nalar, dan penyelesaian masalah. Bentuk soal berupa projek yang dilaksanakan secara individual bagi UKK Praktik Kejuruan, dan tes tertulis dengan pilihan ganda untuk soal UKK Teori Kejuruan.

Saat bertandang ke SMK Negeri 27 Jakarta, antusiasme para siswa kelas XII sangat tinggi mengikuti UKK Praktik Kejuruan. Para siswa dengan kepercayaan diri mengikuti tiap tahapan ujian yang ditetapkan.

BACA JUGA: Subang dan Jember, Pilot Project Kerja Sama RI-Belanda

“Kami memulai ujian praktik ini dari pukul 08.00 hingga pukul 12.00 siang ini, dan ada dua jurusan SMK yang sedang mengikuti UKK, yaitu UKK Jurusan Jasa Boga, dan UKK Jurusan Perhotelan,” ujar Ety Suyanti, selaku Kepala Sekolah SMKN 27.

Menurut Ety, para siswa jurusan Jasa Boga akan mengikuti UKK Restaurant Service, sedangkan UKK Housekeeping bagi para siswa dari jurusan Perhotelan.

Syafna Nurfadhila Khalda, peserta UKK dari Jurusan Jasa Boga SMKN 27 mengungkapkan UKK Restaurant Service yang diujikan mencakup empat bagian yaitu folding napkin, miss and flush, table set up, squen of service.

“Folding napkin itu berupa ujian yang membuat berbagai macam bentuk dari serbet, seperti angsa, bintang. Sedangkan, Miss and flush itu memoles pisau lebih bersih karena pakai air panas,” ujarnya.

Diakui Syafna pengaturan table set up yang memiliki kendala tersendiri karena harus mengikuti standar yang berlaku. “Table set up itu kan sudah ada aturan-aturanya yang baku seperti semua cutlery nya harus lurus sesuai prosedur mulai dari makanan pembuka atau appetizer hingga makanan penutup atau dessert,“ ujarnya.

Aria Wirayuda Pradana, siswa kelas XII Jurusan Perhotelan SMKN 27, sekaligus peserta UKK Praktik Keahlian menjelaskan ujian Housekeeping yang diikuti mencakup tiga keahlian, yaitu Order Taker, Public Area, dan Make Up Room.

Pada kemampuan order taker, Aria menjelaskan Ujian Praktik Keahlian berupa penanganan kebersihan di lingkungan public area sesuai standard dan prosedur yang berlaku.

“Itu keahlian public area ditanyakan mengenai alat apa yang harus anda bawa ketika membersihkan lobby dengan keadaan air tergenang, ada sampah, dan kaca kotor,” ujarnya.

Kemudian, dengan rinci, Aria menjelaskan alat-alat kebersihan yang dibawa mencakup trolley, room dustman untuk membersihkan lantai kotor, dan wet vacuum untuk membersihkan genangan air. Sedangkan, pembersihan kaca itu bisa membawa glass wiper, window washer atau applicator, glass flock, mop set,” jelasnya.

Diakui Aria, ujian praktik berbentuk simulasi menjadi kendalanya. “Tadi, saat praktik simulasi, saya sempat grogi karena waktu bekerja itu tidak yang memperhatikan, sedangkan waktu ujian ini diliatin setiap hal yang kami lakukan, jadi agak grogi,” ujarnya.

Akibatnya, lanjut Aria, ada beberapa langkah-langkah make up room yang terlupakan, contohnya itu ketika membersihkan kamar mandi banyak yang terlewat karena sambil ditanyakan.

“Seperti membersihkan kamar mandi, saya seharusnya memulai dengan wash basin, tapi saya tadi kelewat, jadinya malah langsung membersihkan shower. Alhamdulilah semua lancar,” jelasnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Sulsel tak Yakin Bantuan Diblokir


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler