JAKARTA - Anggaran Kurikulum 2013 yang diajukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) turun dari Rp 1,153 triliun menjadi Rp 829,427 miliar. Nah, Kemdikbud mengusulkan sisanya sebesar Rp 323,8 miliar digunakan untuk pembangunan fisik dan non fisik.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemdikbud, Ibnu Hamad mengatakan, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Senin (27/5) malam lalu, Mendikbud Mohammad Nuh memang menyampaikan usulan penggunaan sisa anggaran Kurikulum 2013 tersebut ke DPR.
"Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan fisik dan nonfisik di jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK)," kata Ibnu dikonfirmasi JPNN.COM, Rabu (29/5).
Dari paparan Mendikbud saat itu, pada jenjang SD akan dialokasikan sebanyak Rp 204,6 miliar untuk penambahan pembangunan perpustakaan sebanyak 190 unit, penambahan pembangunan ruang kelas baru (RKB) 386 unit, dan penyediaan meubeler RKB 2.185 unit.
Selain itu, anggaran akan digunakan untuk penambahan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang 250 unit dan penambahan rehabilitasi ruang kelas rusak berat 750 unit. “Serta untuk menejemen bantuan siswa miskin (BSM) sebanyak satu kegiatan,” katanya.
Pada jenjang SMP, sebanyak Rp 37,6 miliar akan dialokasikan untuk penambahan rehabilitasi ruang kelas sebanyak 112 unit, dokumen pedoman standar pengembangan pembelajaran sebanyak 119 dokumen, dan menejemen BSM sebanyak satu kegiatan.
Adapun pada jenjang SMA/SMK, sebanyak Rp 81,5 miliar akan dialokasikan untuk penambahan pembangunan RKB SMA sebanyak 214 unit, menejemen BSM SMA satu kegiatan, penambahan ruang praktik siswa SMK 37 unit, penambahan peralatan praktik SMK 37 paket, dan menejemen BSM SMK sebanyak satu kegiatan.(fat/jpnn)
Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemdikbud, Ibnu Hamad mengatakan, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Senin (27/5) malam lalu, Mendikbud Mohammad Nuh memang menyampaikan usulan penggunaan sisa anggaran Kurikulum 2013 tersebut ke DPR.
"Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan fisik dan nonfisik di jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK)," kata Ibnu dikonfirmasi JPNN.COM, Rabu (29/5).
Dari paparan Mendikbud saat itu, pada jenjang SD akan dialokasikan sebanyak Rp 204,6 miliar untuk penambahan pembangunan perpustakaan sebanyak 190 unit, penambahan pembangunan ruang kelas baru (RKB) 386 unit, dan penyediaan meubeler RKB 2.185 unit.
Selain itu, anggaran akan digunakan untuk penambahan rehabilitasi ruang kelas rusak sedang 250 unit dan penambahan rehabilitasi ruang kelas rusak berat 750 unit. “Serta untuk menejemen bantuan siswa miskin (BSM) sebanyak satu kegiatan,” katanya.
Pada jenjang SMP, sebanyak Rp 37,6 miliar akan dialokasikan untuk penambahan rehabilitasi ruang kelas sebanyak 112 unit, dokumen pedoman standar pengembangan pembelajaran sebanyak 119 dokumen, dan menejemen BSM sebanyak satu kegiatan.
Adapun pada jenjang SMA/SMK, sebanyak Rp 81,5 miliar akan dialokasikan untuk penambahan pembangunan RKB SMA sebanyak 214 unit, menejemen BSM SMA satu kegiatan, penambahan ruang praktik siswa SMK 37 unit, penambahan peralatan praktik SMK 37 paket, dan menejemen BSM SMK sebanyak satu kegiatan.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunjangan Guru Rp104 M Belum Dibayar
Redaktur : Tim Redaksi