jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Media Kebudayaan (BMK) menggelar program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 kepada para sineas berbakat untuk membuat film anak bertema kebudayaan.
Acara itu juga wujud implementasi kebijakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek guna meningkatkan pengelolaan, publikasi, dan penyebarluasan konten budaya, salah satunya khusus untuk literasi anak-anak Indonesia.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Bawa Produk-Produk Unggulan Vokasi di Hannover Messe 2023
Kepala BMK Kemendikbudristek Retno Raswaty mengatakan keinginan dari program Layar Anak Indonesiana 2023 dapat meningkatkan tersedianya tayangan anak Indonesia yang mempunyai identitas pendidikan karakter, nilai budaya, tradisi, dan paling utama mendukung pemajuan kebudayaan.
“Indonesia adalah bangsa yang beragam budaya hasil proses interaksi kehidupan masyarakat. Hal tersebut patut diwariskan pada setiap generasi, terutama anak-anak, agar menyadari dan menciptakan kepedulian merawat nilai otentik bangsanya," kata Retno dalam keterangannya, Rabu (19/4).
BACA JUGA: Ada Tawaran Menarik dari Kemendikbudristek untuk Mahasiswa Vokasi, Sayang DilewatkanÂ
Retno menyebutkan sejak dulu telah banyak informasi untuk anak-anak yang menggambarkan budaya seperti cerita rakyat, legenda, berkembang menjadi narasi dalam buku, dan kini seiring kemajuan teknologi makin luas lagi yaitu film.
"Publikasi itulah yang ingin dijaga dari Layar Anak Indonesiana sekaligus penyebarluasan konten kebudayaan Indonesia yang menginformasikan segala keunikan tradisi, adat, maupun seninya," lanjutnya.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24, Calistung Dimulai Kapan?
Ketua Panitia Program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023, Rina Damayanti menuturkan Layar Anak Indonesiana.TV merupakan sebuah ruang partisipasi sineas dari seluruh Indonesisa untuk berkarya membuat film pendek anak-anak yang bermutu, berunsur keunikan lokal, serta orisinal.
“Harus menarik sebab film uang diproduksi diperuntukkan untuk anak dan mengangkat 10 Objek Pemajuan Kebudayaan Indonesia,” papar Rina.
Rina mengungkapkan segmen produksi film pada Layar Anak Indonesiana TV menyasar segmen anak-anak berusia 7-12 tahun.
Dia menyebutkan produksi film yang dijabarkan dalam proposal dikirim haruslah memenuhi syarat substansi yaitu merupakan representasi satu atau lebih dari sepuluh obyek pemajuan kebudayaan, memberi tambahan pengetahuan untuk anak-anak serta keluarga, dan sesuai dengan karakteristik konten Indonesiana TV.
Nantinya 20 proposal terbaik akan dipilih hasil seleksi panitia dan tim kurator yang terdiri dari sepuluh proposal film fiksi dan sepuluh film dokumenter untuk anak-anak.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra