Pada kesempatan tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Provinsi Dr H Moh Atholilah MAg selain menyampaikan sambutannya yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Provinsi Jawa Barat Drs H Saeroji MM, pihaknya juga tidak lupa mengingatkan kepada seluruh yang hadir agar meningkatkan kewaspadaannya.
Mengingat akhir-akhir ini di sejumlah tempat di wilayah Jawa Barat tengah bermunculan sejumlah aliran sesat. "Oleh karena itu, kepada yang hadir hendaknya agar lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap sejumlah aliran sesat yang dapat merusak tata kehidupan umat Islam," ujarnya.
Hadir di acara tersebut keluarga besar Kemenag di antaranya Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam (Mapenda), Seksi Urusan Agama Islam (Urais), Seksi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren), Seksi Pendidikan Agama Masyarakat (Penamas), Seksi Urusan Haji serta Seksi Zakat dan Wakaf.
Ajang silaturahmi itu juga turut dihadiri mitra kerja Kemenag seperti organisasi keagamaan semacam Badan Amil Zakat (BAZ), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan organisasi keagamaan lainnya.
Hadir juga Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Dr H Moh Atholilah MAg yang bertindak mewakili Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat Drs H Saeroji MM, Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi, unsur Muspida Kabupaten Majalengka, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Drs H Sanwasi MM, dan sejumlah pejabat. Tak ketinggalan tampak hadir kasepuhan Dr KH A Sarkosi Subki Pimpinan Pondok Pesantren Mansyaul Huda.
Kepala Kemenag Kabupaten Majalengka, Dr H Udin Saprudin MMPd dalam sambutannya menyampaikan inti acara ini untuk memperat tali hubungan silaturahmi terutama dalam rangka mewujudkan Kabupaten Majalengka menjadi kabupaten religius, maju dan sejahtera (Remaja). Disamping itu untuk membangun semangat rasa kebersamaan yang kuat guna meningkatkan kinerja dan prestasi di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka.
Sementara, Bupati H Sutrisno SE MSi dalam tausyiahnya menyatakan, walaupun dirinya bukan seorang kyai atau ulama. Namun karena didorong tugas dan kewajiban sebagai kepala daerah, apa salahnya jika dirinya mengingatkan kepada semuanya.
“Akan tetapi tujuan saya bukan bermaksud untuk mamatahan ngojay ka meri (memberi pelajaran berenang kepada itik), tapi saya merasa ikut terpanggil untuk mengajak rakyat saya lebih giat dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Semua yang saya lakukan selama ini tujuannya adalah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Kabupaten Majalengka menjadi kabupaten religius, maju dan sejahtera (Remaja),” pungkasnya. (har/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Oknum PNPM Nakal
Redaktur : Tim Redaksi