Kemenag Berharap Beli Pesawat Khusus Haji

Kamis, 26 April 2012 – 07:44 WIB

JAKARTA -Pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tak kunjung selesai. Hingga saat ini, DPR belum juga menyepakati usul biaya penerbangan dan sewa pemondokan yang diajukan pemerintah. Pemerintah mulai memikirkan wacana baru untuk memiliki sebuah pesawat yang khusus mengangkut jemaah haji.

Menag Suryadharma Ali mengungkapkan wacana pembelian pesawat terkait sisi bisnis dan manfaat sebagai infrastruktur haji lima tahun ke depan. "Tapi soal pesawat masih dalam kajian. "Saya sudah meminta PT Garuda Indonesia melakukan kajian"jelas Suryadharma di gedung Kemenag, kemarin (25/4).

Politikus PPP menuturkan, dari segi bisnis, apabila pembelian pesawat khusus itu terealisasi maka operasionalisasinya dengan mekanisme sewa. Dia mengatakan, jika nanti yang mengelola PT Garuda Indonesia, maka saat pesawat tersebut akan digunakan untuk keperluan haji, harus sewa. "Jadi punya pesawat sendiri, tapi modal kembali,"ujarnya.

Sementara dari segi manfaat, pembelian pesawat bisa menghemat ongkos transportasi jemaah haji. Seperti diketahui, ongkos transportasi tersebut cenderung naik dari tahun ke tahun.

Suryadharma melanjutkan, jika benar-benar bisa diwujudkan, dana untuk membeli pesawat bersumber dari Dana Abadi Umat (DAU) yang tersimpan dalam bentuk sukuk atau dana setoran awal jemaah haji. Pertimbangannya, DAU tidak akan terpakai hingga lima tahun ke depan.

"Sukuk itu ditempatkan di Kemenkeu sebesar Rp 30 triliun. Dan jika menggunakan dana setoran awal harus memberikan keuntungan lebih besar dari keuntungan bila uang disimpan di sukuk,"paparnya.

Meski begitu, dia belum bisa memastikan berapa alokasi dana yang diperlukan untuk membeli pesawat khusus jemaah haji tersebut. "Kita juga masih kaji soal itu,"imbuh dia.

Sementara itu, Sekjen Kemenag Bachrul Hayat justru menyangkal wacana pembelian pesawat tersebut. Menurut Bachrul, wacana tersebut sulit diwujudkan. Sebab, belum ada aturan yang membolehkan direct cost berupa dana setoran awal, untuk diinvestasikan. "Kecuali uangnya disimpan di bank dalam bentuk sukuk misalnya. Kalau yang lain-lain kita nggak berani. Bapak menteri hanya menanalogikan jika keuntungan sukuk terus bertambah bisa membeli pesawat," tegasnya.(Ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah Terbaik Didominasi Jawa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler