Kemenag Kecewa Tak Dilibatkan

Wacana Bandara Halim Jadi Embarkasi Haji

Selasa, 20 Maret 2012 – 08:08 WIB

JAKARTA - Usulan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadikan Bandara Halim Perdanakusumah sebagai embarkasi haji 2013 dianggap wacana yang tak mendasar. Apalagi rencana pengalihan Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) ke Bandara Halim itu tak melibatkan lembaga pemerintah terkait, yakni Kementerian Agama (Kemenag).

”Sebagai kementerian yang lebih banyak berurusan dengan haji, sebaiknya diajak bicara. Ini malah tidak ada sama sekali kok!” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat di ruang kerjanya, Jakarta, Senin (19/3).

Menurutnya, pemindahan embakarasi haji itu bukanlah persoalan mudah. Tidak sebatas memindahkan keberangkatan jamaah dari satu tempat ke tempat lain. Tapi ada berbagai pertimbangan yang musti diperhatikan. Bahrul menyesalkan munculnya wacana itu tanpa mengajak dialog lembaga lain.

Pasalnya, penyampaian wacana itu dapat membuat berbagai opini di masyarakat. Terutama bagi calon jamaah haji yang dijadwalkan berangkat pada 2013.

”Mari duduk bersama, kita kaji dulu. Tidak perlu gegabah menyatakan pendapat. Kemenag punya kewenangan untuk memberikan pandangan,” ungkap pejabat eselon I ini.
Bahrul mengatakan, perpindahan terminal haji dari Bandara Soetta ke Halim secara teoritis tidak bermasalah. Karena prinsipnya jamaah haji bisa melakukan perjalanan haji yang baik, nyaman, dan aman.

Hanya saja, proses mempersiapkan bandara yang memenuhi persyaratan itu tidak mudah. Harus mendapat dukungan infrastruktur yang baik dan layak. Pasalnya, pesawat yang digunakan bagi jamaah haji sangat besar. ”Silahkan saja mencari ide-ide baru. Tetapi perlu diperkuat dengan alasan dan fasilitasnya. Jangan sampai menjadi persoalan di saat operasionalnya,” pungkas Bahrul.

Dia mengakui penggunaan bandara Soetta sebagai embarkasi haji didasari oleh berbagai pertimbangan antara lain fasilitas yang memadai, dan konsisi Bandara Halim yang tidak lagi memungkinkan.

”Dulu kan jamaah haji berangkat dari Bandara Halim, dipindah ke Bandara Soetta karena faktor kelayakan saja,” ujarnya. Dia belum lihat kondisi Bandara Halim itu bisa digunakan bagi embarkasi haji 2013. Karena memang fasilitas yang dibutuhkan bagi jamaah haji belum mencukupi. Apalagi jumlah jamaah haji asal Indonesia sangatlah banyak.

Direktur Jenderal Penyelanggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Slamet Riyanto menambahkan, penggunaan Bandara Halim sebagai embarkasi haji hanyalah wacana saja. Tak perlu ditanggapi serius, meski itu menjadi ide yang baik. Lagi pula belum ada koordinasi dengan ide pemindahan bandara tersebut. Sampai saat ini pun belum ada komunikasi yang dilakukan lembaga pemerintah lain dengan Kemenag. ”Lho saya baru tahu itu dari media saja. Kalau diajak bicara serius tentang ini belum ada,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur AP II, Tri S. Sunoko mengatakan, terminal haji yang ada di Bandara Soetta akan dipindahkan seiring dengan pengembangan bandara. "Terminal haji akan terkena proyek pengembangan bandara dan kami telah berencana memindahkan ke Halim," katanya.

Menurutnya, Halim akan dipersiapkan menjadi terminal haji dengan kapasitas 200 ribu jamaah. Proyek persiapannya dilakukan mulai akhir tahun ini dan direncanakan sudah bisa dioperasikan sebagai terminal haji pada musim haji 2013 nanti. "Sekitar September 2013, terminal haji di Halim sudah bisa dioperasikan untuk menjadi embarkasi haji," ujarnya. (rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aneh, Curhat Karena Takut Kehilangan Kekuasaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler