jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama memastikan jemaah haji Indonesia akan mendapatkan perlakuan istimewa dari Kerajaan Arab Saudi.
Perlakuan istimewa ini sebagai apresiasi atas ketertiban yang ditunjukkan jemaah haji Indonesia selama ini.
BACA JUGA: Izin Pendirian Ponpes Kini Lewat PTSP Kemenag
"Karena jemaah Indonesia tertib makanya akan diperlakukan istimewa sejak di Bandara Jeddah dan Madinah," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham di Jakarta, Senin (28/5)
Menurut Sri, keistimewaan itu antara lain, jemaah haji Indonesia akan dibuatkan jalur khusus yang tidak tercampur dengan negara lain. Jemaah juga tidak perlu menenteng sendiri koper, tapi langsung diantarkan ke kamar jemaah.
BACA JUGA: 62 Calon Jemaah Haji Tidak Lunasi Biaya
Keistimewaan itu juga terkait penerapan proses rekam biometrik di 13 embarkasi Tanah Air. Selama ini, perekaman dilakukan di bandara kedatangan di Arab Saudi. Prosesnya memakan waktu lama karena selain sidik jari, juga dilakukan perekaman biometrik retina mata, pemeriksaan bagasi dengan sinar-x, serta pemeriksaan kesehatan terkait kepatuhan menjalani vaksin meningitis.
“Hal tersebut tentu melelahkan bagi jemaah yang baru saja turun dari penerbangan berjam-jam,” ungkapnya.
BACA JUGA: Ingat, Pekan Ini Batas Waktu Pelunasan BPIH
Nantinya, menurut Sri , perekaman itu akan dilakukan di embarkasi haji.
"Ini baru tahun uji coba. Tahun pertama diterapkan pemberangkatan langsung dari bandara kita (di Indonesia) langsung ke hotel (di Tanah Suci)," kata Sri Ilham.
Terkait pemondokan di Mekah, jemaah haji Indonesia tersebar di tujuh wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah, Raudhah, dan Rei Bakhsy.
“Yang terdekat Rei Bakhsy berjarak 708-1.911 meter, sementara terjauh Aziziah berjarak 2.620-4.398 meter,” rinci Sri.
Sedangkan selama di Madinah, pondokan jemaah Indonesia seluruhnya berada di Markaziah atau di dalam King Faisal Road.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4.648 Jemaah Belum Lunasi BPIH Reguler
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad