Kemenag Siapkan Generasi Muda Songsong Indonesia Emas 2045

Rabu, 22 Juni 2022 – 00:05 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut saat seminar Indonesia Emas di Gedung Anwar Musaddad Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Selasa (21/6). Foto: Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Visi Indonesia 2045 merupakan sebuah gagasan bagi Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, adil dan makmur.

Selain itu menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima yang diperkirakan jatuh pada tahun 2045, bertepatan dengan satu abad usia kemerdekaan negara Republik Indonesia.

BACA JUGA: Kemenag Buka Fakta soal Khilafatul Muslimin, Jelas Sudah

Menyambut Indonesia Emas di tahun 2045, Kementerian Agama RI mempersiapkan generasi muda berprestasi dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).

Hal ini dilakukan dengan menyelenggarakan seminar Indonesia Emas yang dilaksanakan di Gedung Anwar Musaddad Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Selasa (21/6).

BACA JUGA: Muliansyah Abdurrahman Kobarkan Semangat Persatuan Pemuda Menuju Indonesia Emas 2045

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengatakan di tahun 2045 Indonesia akan mengalami bonus demografi yang luar biasa. Penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif yakni usia 15 - 64 tahun dan itu sangat dominan hingga mencapai 70 persen.

“Kalau tarik ke belakang maka kira-kira mahasiswa dan dosen muda akan menjadi pemimpin di masa keemasan itu. Kalian semua akan menjadi pemegang kendali, penentu arah bagaiman bangsa ini bisa melalui berbagai macam tantangan, dan tentu meraih kejayaan dan kegemilangan,” kata Menag Yaqut.

BACA JUGA: Saat Peresmian YRJI, Andrinof Bicara tentang Meneropong Indonesia Emas 2045

Menurut Menteri yang akrab disapa Gus Men itu, salah satu ikhtiar Kementerian Agama menyambut Indonesia Emas itu dengan berinisiasi membuat rangkaian, atau mengadakan seminar nasional Indonesia Emas 2045 dengan arah dan tujuan yang pasti.

“Intinya berupaya membekali dan membangun optimisme individu, optimisme masyarakat dan bangsa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” katanya.

Sebab, kata dia, sesungguhnya kita harus berhenti menyalahkan diri sendiri atau mengutuk kegelapan, dan saya kira kita harus berani menyalakan api optimisme.

Dikatakan Gus Yaqut, peran pemuda di era ini sangat diharapkan untuk merealisasikan cita-cita besar pendiri bangsa yakni menjadikan Indonesia negara besar, dan sejajar dengan negara-negara besar lainnya.

Pemuda dulu, kata Gus Men, menjadi garda terdepan melawan kolonial untuk meraih kemerdekaan, dan dimasa sekarang jelang satu abad usia Republik ini.

Menurut Gus Yaqut, para pemuda dan khususnya mahasiswa tuntut mampu mengisi apa yang dulu diperjuangkan oleh para pejuang pendahulu dengan karya yang lebih nyata.

“Tidak diragukan bahwa pemuda ini adalah harapan bangsa, pemuda itu tonggak peradaban, maka sejak jaman dulu pemuda menjadi garda paling depan dalam mengangkat senjata melawan kolonial untuk merebut kemerdekaan. Tentu langkah pertama yang diambil adalah menginstal optimisme, membangun mental juara untuk memenangkan masa depan,” jelasnya.

Atas dasar itu, Gus Yaqut berharap PTKIN dan PTKIS yang berada di bawah Kementerian Agama terus meningkatkan kemampuan akademik, dan profesional para peserta didiknya agar mereka ini bisa lebih kompetitif dan memiliki kemampuan untuk bisa bersaing dimasa akan datang.

“Untuk itu seminar ini menunjukkan bahwa kita sedang berupaya untuk menyadarkan diri, membangunkan mereka semua yang terlena, dan tentu berupaya mereorientasi peta jalan pencapaian Indonesia emas,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN SGD Bandung Prof. Dr. Ahmad Fathoni mengucap syukur atas kehadiran Menteri Agama di seminar Indonesia Emas ini. Pasalnya, pandangan-pandangan yang disampaikan Gus Men sangat memotivasi para mahasiswa.

“Terimakasih Gus Men yang sudah memfasilitasi, sudah mewadahi bagi civitas akademika UIN SGD Bandung, dan mudah-mudahan dari hasil seminar ini mahasiswa PTKIN akan bangkit dan punya optimisme yang tinggi untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045,” kata Prof Ahmad Fathoni.

Prof Ahmad Fathoni yakin betul dengan rasa optimisme yang kuat para mahasiswa ini akan menjadi generasi harapan bangsa dimasa depan, dan mereka akan menjadi pemimpin di masa akan datang.

“Ya optimis itu menjadi salah satu modal utama untuk kesuksesan seseorang manusia kalau tidak punya semangat tidak punya optimisme ya tidak akan bermakna hidupnya,” ujarnya.

“Karena tadi kata Gus Men bahwa yang akan memegang tambuk pemerintah, yang akan mengendalikan pemerintahan, yang akan menjadi pemimpin yang akan datang adalah pemimpin hari ini. Pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa akan datang, dan itulah ada ditangan mahasiswa,” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan seminar Indonesia Emas menghadirkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, notivator nasional leadership and happiness Dr. Arvan Pradiansyah dan Wakil Rektor UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung Prof. Dr. Ahmad Fathoni serta Civitas Akademia UIN SGD Bandung.

Seminar nasional bertajuk ‘Membangun Optimisme Individu, Masyarakat dan Bangsa dalam Menyongsong cita-cita Emas Indonesia Tahun 2045’ ini dihadiri ribuan mahasiswa dan rektor dari 254 PTKIN dan PTKIS regional Jawa baik secara langsung maupun online.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler