Kemenaker Siapkan Skema Perlindungan bagi Pekerja Milenial

Minggu, 29 April 2018 – 14:32 WIB
Menaker Hanif Dhakiri saat menghadiri Peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diselenggarakan oleh Sindikasi bekerjasama dengan Organisasi Pekerja Internasional. Foto: Biro Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) berkomitmen untuk terus memberikan perlindungan bagi seluruh pekerja. Tak terkecuali generasi milenial yang menghadapi tantangan berbeda dari generasi-generasi sebelumnya.

"Generasi milenial akan menghadapi jenis pekerjaan baru, bahkan ada pekerjaan yang belum diketahui jenisnya," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri saat menghadiri Peringatan Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diselenggarakan oleh Sindikasi bekerjasama dengan Organisasi Pekerja Internasional (ILO) pada Sabtu (28/4) di Kawasan Kota Tua Jakarta.

BACA JUGA: Menaker Minta Perguruan Tinggi Inovatif Mengembangkan SDM

Ditegaskan Hanif, berdasarkan hasil salah satu lembaga survei, sekitar 65 persen pekerjaan di masa depan belum diketahui jenisnya.

"Ada istilah bekerja tapi tidak punya pekerjaan, seseorang melakukan pekerjaan, tapi jabatan pekerjaannya tidak ada, misalnya YouTuber," ujar Menaker.

BACA JUGA: Shelter KDEI Taipei, Rumah Pelindungan untuk PMI

"Ini konsep baru yang sulit dijelaskan kepada para generasi tua," lanjutnya.

Menanggapi fenomena tersebut, Kemnaker terus berupaya menyusun skema perlindungan untuk pekerja generasi millenials.

BACA JUGA: Menaker: Proporsi TKA Masih Rasional

"Perlindungan terbaik untuk pekerja adalah perlindungan skill," tutur Menaker.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Kemnaker, kata Hanif, adalah dengan self defence capacity.

"Yaitu memberikan skill/kompetensi sehingga generasi muda dapat melindungi diri atas perubahan zaman yang terjadi begitu cepat," ujar Hanif.

Apalagi, lanjut Menaker, saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi. "Puncaknya pada tahun 2030, ini adalah potensi yang besar jika dikelola dengan baik," katanya.

Oleh karenanya, generasi muda harus mendapat perhatian yang serius. "Teknologi yang berubah cepat menuntut skill yang berubah dengan cepat juga," ucap Menaker.

Sementara itu, dalam kaitannya dengan K3, Direktur Jenderal ILO Guy Ryder menjelaskan bahwa masa depan dunia yang kita inginkan adalah bagi anak-anak dan kaum muda untuk memiliki kesempatan bekerja dan berkembang dengan aman dan sehat.

"Memiliki kesempatan untuk terlibat dalam pekerjaan yang tidak membahayakan dan mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata Guy. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peluang Kerja Bagi PMI di Taiwan Sangat Besar


Redaktur : Adil
Reporter : Adil, Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler