“Bantuan yang senilai lebih dari Rp 13 miliar tersebut kita berikan untuk dikonsentrasikan pada pengembangan kawasan transmigrasi di Buol. Seperti kita ketahui, pemerintah telah memiliki Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Air Terang yang ada di kabupaten Buol ini,” ungkap Jamaluddien kepada JPNN , Jumat (11/10).
Jamal—sapaan akrab Jamaluddien merincikan, dana program tugas pembantuan yang diseahkan Kemenakertrans tersebut akan digunakan untuk tiga hal. Yakni, untuk pembangunan kawasan transmigrasi sebesar Rp 10.600.000, pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi sebesar Rp 2.200.000.000, dan untuk penempatan serta perluasan kesempatan kerja seesar Rp 794.000.000.
“Selain itu, pemerintah juga menyerahkan bantuan bagi masyarakat transmigran di kecamatan Bukal dan kecamatan Tiloan. Antara lain bantuan rehabilitasi sarana fasilitas umum/sosial sebesar Rp 200.000.000 dan alat usaha tani seperti alat perontk padi, slicer, hand tractor dan lainnya,” sebut Jamal.
Jamal yang didampingi Direktur Perencanaan Teknis Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Arsyad Nurdin ini menerangkan, kawasan KTM Air Terang memiliki luas areal sekitar 158.000 Ha yang meliputi 4 kecamatan. Yaitu, Tiloan, Momunu, Bukal dan Bokat. Untuk mencapai KTM Air Terang, lanjut Jamal, dapat menggunakan pesawat udara dari Palu ke Buol dengan waktu tempuh 1 jam yang kemudian dilanjutkan perjalanan darat sejauh 40 km atau 1,5 jam.
Disebutkan, areal KTM Air Terang itu sekitar 17.775 Ha atau sekitar 11,25 persennya merupakan lahan dataran , 35.886 Ha (22,7 persen) lahan landai, 44.729 Ha (28,31 persen) lahan bergelombang dan 59.629 Ha (37,74 persen) adalah kahan curam / gunung.
“Lahan tersebut lahan yang cukup subur dan sangat cocok untuk pengembangan tanaman perkebukan maupun pangan, misalnya padi, jagung, coklat dan kelapa sawit,” tukasnya.
Diketahui, jenis tanaman pangan yang dominan dibudidayakan di KTM Air Terang adalah padi yang mampu menghasilkan 16.223 ton/ tahun dengan luas lahan 7.778 ha, jagung sebanyak 1.381 ton per tahun dengan luas 524 Ha dan kelapa sawit sebanyak 180 ribu ton per tahun dengan 22.000 Ha.
“Maka itu, dengan kondisi alam dan lahan yang mendukung, maka pemerintah dalam waktu dekat berencana akan membuka lahan transmigrasi baru. Menurut penilaian yang telah kami lakukan, areal yang berpotensi untuk pembangunan permukiman baru di KTM Air Terang seluas 49.950 Ha yang akan dibagi ke dalam 3 satuan permukiman (SP). Antara lain, Bokat SP 7 sebanyak 100 kepala keluarga (KK), Bokat SP 8 sebanyak 200 KK dan Lonu sebanyak 200 KK,” paparnya. (cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengguna Jasa KA Melonjak
Redaktur : Tim Redaksi