DORTMUND - Bek Borussia Dortmund, Neven Subotic benar-benar tidak percaya dengan kemenangan yang diperoleh timnya pada laga perempat final Liga Champions melawan Malaga di Signal Iduna Park, Dortmund Rabu (10/4) dini hari WIB.
Sempat tertinggal 1-2 melawan wakil Spanyol, namun dua gol yang tercipta di masa injury time akhirnya membalikkan keadaan dengan skor 3-2 dan memastikan merebut tiket ke semifinal kompetisi kasta tertinggi klub Eropa itu.
"Cerita kita sudah seperti sebuah film Hollywood, mudah-mudahan juga berakhir sama dengan cerita dalam film itu," kata Subotic usai pertandingan.
Kemenangan yang diperoleh klub wakil Jerman itu memang sangat dramatis. Untuk merebut tiket ke semi final skuat besutan Jurgen Klopp itu memang membutuhkan kemenangan. Jika seri, maka yang melangkah adalah Malaga karena para laga leg pertama, pertandingan berakhir 0-0. Imbang dengan skor berapa pun, Malaga tetapa melaju karena unggul agregat.
Jawara Liga Champions tahun 1997 sempat tertinggal 0-1 berkat gol Joaquín pada menit 25. Namun sebelum babak pertama berakhir, tepat menit 40, Robert Lewandowski menyamakan kedudukan.
Malaga membuka asa pada menit 82 lewat Eliseu. Namun harapa ini pupus setelah Marco Reus 90 (+1) dan Felipe Santana 90 (+3) mencetak gol.
"Aku benar-benar tidak percaya. Ini adalah saat yang paling gila dalam semua karir sepakbola saya," kata Subotic sembari mengatakan kemenangan itu dipersembahkan buat fans Dortmund. (awa/jpnn)
Sempat tertinggal 1-2 melawan wakil Spanyol, namun dua gol yang tercipta di masa injury time akhirnya membalikkan keadaan dengan skor 3-2 dan memastikan merebut tiket ke semifinal kompetisi kasta tertinggi klub Eropa itu.
"Cerita kita sudah seperti sebuah film Hollywood, mudah-mudahan juga berakhir sama dengan cerita dalam film itu," kata Subotic usai pertandingan.
Kemenangan yang diperoleh klub wakil Jerman itu memang sangat dramatis. Untuk merebut tiket ke semi final skuat besutan Jurgen Klopp itu memang membutuhkan kemenangan. Jika seri, maka yang melangkah adalah Malaga karena para laga leg pertama, pertandingan berakhir 0-0. Imbang dengan skor berapa pun, Malaga tetapa melaju karena unggul agregat.
Jawara Liga Champions tahun 1997 sempat tertinggal 0-1 berkat gol Joaquín pada menit 25. Namun sebelum babak pertama berakhir, tepat menit 40, Robert Lewandowski menyamakan kedudukan.
Malaga membuka asa pada menit 82 lewat Eliseu. Namun harapa ini pupus setelah Marco Reus 90 (+1) dan Felipe Santana 90 (+3) mencetak gol.
"Aku benar-benar tidak percaya. Ini adalah saat yang paling gila dalam semua karir sepakbola saya," kata Subotic sembari mengatakan kemenangan itu dipersembahkan buat fans Dortmund. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersingkir, Galatasaray Fokus ke Liga
Redaktur : Tim Redaksi