MALANG - Pelita Jaya (PJ) Esia Energi MP memang bukan lawan sepadan untuk Pacific Caesar Surabaya. Dalam lanjutan Speedy NBL Indonesia seri ketiga di GOR Bimasakti, Malang, PJ tanpa kesulitan menjungkalkan Pacific. Tak tanggung-tanggung, PJ sukses menang setengah botol dengan skor 90-41.
Hasil itu memang sudah bisa diprediksi sebelumnya. Pasalnya, kekuatan kedua tim memang jomplang. PJ merupakan tim yang dalam dua musim awal NBL sukses bertengger di urutan ketiga. Mereka juga selalu menjadi kuda pacu terdepan untuk menggamit tropi juara.
Materi PJ juga terbilang komplet. Pada SEA Games 2011 lalu, PJ menyumbangkan enam pemain ke Timnas. Mereka di antaranya ialah Dimas Aryo Dewanto, Ponsianus Nyoman Indrawan, Ary Chandra serta Andy "Batam" Poedjakseuma.
Sementara Pacific adalah pendatang baru di kompetisi basket tertinggi di tanah air. Meski sempat berlaga di IBL, mereka lalu absen dalam durasi yang cukup lama. Pacific juga banyak dihuni pemain muda. Kalaupun ada pemain senior, umurnya sudah cukup senja. Sebut saja Pek King Dhay yang saat ini berusia 34 tahun.
Dalam laga tadi, PJ sukses memporak porandakan Pacific. Mereka selalu leading sejak kuarter pertama. Saat halftime, PJ sudah leading dengan skor 45-23. Keganasan PJ kian menjadi-jadi di dua kuarter sisa. Total, mereka menceploskan 45 poin di kuarter ketiga dan keempat. Sementara Pacific terlihat lesu darah dengan hanya menjaringkan 18 angka.
Ponsianus Nyoman Indrawan sukses menjadi bintang kemenangan PJ. Pemain yang karib disapa Koming itu menciptakan double-double dengan 17 poin serta 11 rebound. (jos/mas/jpnn)
Hasil itu memang sudah bisa diprediksi sebelumnya. Pasalnya, kekuatan kedua tim memang jomplang. PJ merupakan tim yang dalam dua musim awal NBL sukses bertengger di urutan ketiga. Mereka juga selalu menjadi kuda pacu terdepan untuk menggamit tropi juara.
Materi PJ juga terbilang komplet. Pada SEA Games 2011 lalu, PJ menyumbangkan enam pemain ke Timnas. Mereka di antaranya ialah Dimas Aryo Dewanto, Ponsianus Nyoman Indrawan, Ary Chandra serta Andy "Batam" Poedjakseuma.
Sementara Pacific adalah pendatang baru di kompetisi basket tertinggi di tanah air. Meski sempat berlaga di IBL, mereka lalu absen dalam durasi yang cukup lama. Pacific juga banyak dihuni pemain muda. Kalaupun ada pemain senior, umurnya sudah cukup senja. Sebut saja Pek King Dhay yang saat ini berusia 34 tahun.
Dalam laga tadi, PJ sukses memporak porandakan Pacific. Mereka selalu leading sejak kuarter pertama. Saat halftime, PJ sudah leading dengan skor 45-23. Keganasan PJ kian menjadi-jadi di dua kuarter sisa. Total, mereka menceploskan 45 poin di kuarter ketiga dan keempat. Sementara Pacific terlihat lesu darah dengan hanya menjaringkan 18 angka.
Ponsianus Nyoman Indrawan sukses menjadi bintang kemenangan PJ. Pemain yang karib disapa Koming itu menciptakan double-double dengan 17 poin serta 11 rebound. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yandi Merapat ke Arema Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi