MALANG – Januari lalu, sosok Yandi Sofyan Munawar, pemain muda CS Vise, dikabarkan tak lagi memperkuat klub yang berlaga di divisi II Liga Belgia itu. Yandi saat itu, disebut ingin melanjutkan karir sepakbolanya di Indonesia setelah 18 bulan membela CS Vise. Setelah beberapa minggu tak berkabar, tiba-tiba saja Yandi terlihat di latihan Arema Indonesia, Selasa (19/2).
Pemain kelahiran Garut 25 Mei 1992 itu, ternyata mengikuti jejak kompatriotnya saat membela CS Vise, Yericho Christiantoko yang duluan datang ke Arema. Berlatih di lapangan luar kompleks Stadion Gajayana, Yandi bersama skuad berjuluk Singo Edan itu menjalani training session pertama usai tur Pekanbaru-Jakarta.
CEO Arema Iwan Budianto menyebut, status Yandi memang sudah bukan lagi pemain CS Vise.
‘’Dia eks pemain CS Vise Belgia. Dia mundur bulan lalu. Ingin main sepakbola di Indonesia. Karena dia masih terikat kontrak PT Cronous, untuk sementara ikut latihan di Arema,’’ tandas Iwan kepada Malang Post (grup JPNN).
Ungkapan sang CEO menyiratkan, Yandi masih dalam status ‘nunut’ latihan di Arema. Meskipun, secara legalitas pemain yang biasa mengisi posisi striker itu, tetap bisa disebut pemain Arema. PT Cronous yang membawahi 4 klub di empat negara berbeda, bisa saling bertukar pemain.
Namun, karena dia masih disebut Iwan hanya berlatih sementara di tim pujaan Aremania ini, jelas Yandi tak bisa main di Indonesia Super League (ISL). Belum lagi, pendaftaran pemain sudah ditutup bulan lalu. Hanya saja, CEO yang bergaya flamboyan tersebut tak menutup kemungkinan Yandi bakal berkostum Arema apabila transfer windows tengah musim dibuka.
‘’Itu mungkin saja. Tapi kan masih lama. Masih terlalu dini untuk bicara itu. Biar waktu yang menjawab,’’ tutur Iwan.
Sementara itu, General Manager Arema, Ruddy Widodo menyebut, sebenarnya pemain timnas U-17 dan U-19 ini sudah datang ke Indonesia dua minggu lalu.
Menurut Ruddy, Yandi terlebih dulu pulang ke tanah kelahirannya Garut untuk bertemu sanak familinya. Pemain bertinggi 174 sentimeter ini, sempat direncanakan datang ke Malang bersama rombongan tim yang sedang tur Jakarta menghadapi Persija, Sabtu lalu di Senayan. ‘’Dia rencana datang ke Malang bareng tim. Tapi baru kemarin dia bisa ke Malang,’’ tandas pengusaha travel ini.
Setelah Yericho, kehadiran Yandi di skuad Arema Indonesia ini disebut Ruddy sebagai awal penting untuk bertukar pemain antara keempat klub yang berada di bawah naungan PT Cronous.
‘’Siapa tahu, dari Arema juga bisa kirim pemain ke Uruguay, Australia atau Belgia. Bisa Sunarto, bisa Alfarizi, atau pemain muda lainnya,’’ tandasnya.
Sementara itu, kehadiran Yandi di latihan Arema kemarin memang sempat menjadi kasak kusuk awak media yang berada di lapangan. Kemunculannya yang tiba-tiba bukan hanya membuat kalangan wartawan maupun suporter yang nonton latihan bertanya-tanya. Tim pelatih sendiri juga mengaku kaget begitu Yandi diinstruksikan ikut latihan Arema.
‘’Saya sendiri kaget ada Yandi, tapi kalau mau info jelas ya bisa ke manajemen, yang jelas kami hanya melatih saja,’’ tutur asisten pelatih Arema, Satia Bagdja Ijatna kepada Malang Post (Grup JPNN).
Sementara itu, sang kompatriot, Yericho Christiantoko menyambut baik kehadiran satu dari trio Indonesia CS Vise tersebut. ‘’Kalau menurut saya bagus bisa kedatangan Yandi. Lini depan bisa tambah tajam. Skill punya, heading dan shooting juga punya,’’ tandas Yericho ketika dikonfirmasi. (fin/avi)
Pemain kelahiran Garut 25 Mei 1992 itu, ternyata mengikuti jejak kompatriotnya saat membela CS Vise, Yericho Christiantoko yang duluan datang ke Arema. Berlatih di lapangan luar kompleks Stadion Gajayana, Yandi bersama skuad berjuluk Singo Edan itu menjalani training session pertama usai tur Pekanbaru-Jakarta.
CEO Arema Iwan Budianto menyebut, status Yandi memang sudah bukan lagi pemain CS Vise.
‘’Dia eks pemain CS Vise Belgia. Dia mundur bulan lalu. Ingin main sepakbola di Indonesia. Karena dia masih terikat kontrak PT Cronous, untuk sementara ikut latihan di Arema,’’ tandas Iwan kepada Malang Post (grup JPNN).
Ungkapan sang CEO menyiratkan, Yandi masih dalam status ‘nunut’ latihan di Arema. Meskipun, secara legalitas pemain yang biasa mengisi posisi striker itu, tetap bisa disebut pemain Arema. PT Cronous yang membawahi 4 klub di empat negara berbeda, bisa saling bertukar pemain.
Namun, karena dia masih disebut Iwan hanya berlatih sementara di tim pujaan Aremania ini, jelas Yandi tak bisa main di Indonesia Super League (ISL). Belum lagi, pendaftaran pemain sudah ditutup bulan lalu. Hanya saja, CEO yang bergaya flamboyan tersebut tak menutup kemungkinan Yandi bakal berkostum Arema apabila transfer windows tengah musim dibuka.
‘’Itu mungkin saja. Tapi kan masih lama. Masih terlalu dini untuk bicara itu. Biar waktu yang menjawab,’’ tutur Iwan.
Sementara itu, General Manager Arema, Ruddy Widodo menyebut, sebenarnya pemain timnas U-17 dan U-19 ini sudah datang ke Indonesia dua minggu lalu.
Menurut Ruddy, Yandi terlebih dulu pulang ke tanah kelahirannya Garut untuk bertemu sanak familinya. Pemain bertinggi 174 sentimeter ini, sempat direncanakan datang ke Malang bersama rombongan tim yang sedang tur Jakarta menghadapi Persija, Sabtu lalu di Senayan. ‘’Dia rencana datang ke Malang bareng tim. Tapi baru kemarin dia bisa ke Malang,’’ tandas pengusaha travel ini.
Setelah Yericho, kehadiran Yandi di skuad Arema Indonesia ini disebut Ruddy sebagai awal penting untuk bertukar pemain antara keempat klub yang berada di bawah naungan PT Cronous.
‘’Siapa tahu, dari Arema juga bisa kirim pemain ke Uruguay, Australia atau Belgia. Bisa Sunarto, bisa Alfarizi, atau pemain muda lainnya,’’ tandasnya.
Sementara itu, kehadiran Yandi di latihan Arema kemarin memang sempat menjadi kasak kusuk awak media yang berada di lapangan. Kemunculannya yang tiba-tiba bukan hanya membuat kalangan wartawan maupun suporter yang nonton latihan bertanya-tanya. Tim pelatih sendiri juga mengaku kaget begitu Yandi diinstruksikan ikut latihan Arema.
‘’Saya sendiri kaget ada Yandi, tapi kalau mau info jelas ya bisa ke manajemen, yang jelas kami hanya melatih saja,’’ tutur asisten pelatih Arema, Satia Bagdja Ijatna kepada Malang Post (Grup JPNN).
Sementara itu, sang kompatriot, Yericho Christiantoko menyambut baik kehadiran satu dari trio Indonesia CS Vise tersebut. ‘’Kalau menurut saya bagus bisa kedatangan Yandi. Lini depan bisa tambah tajam. Skill punya, heading dan shooting juga punya,’’ tandas Yericho ketika dikonfirmasi. (fin/avi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arsenal Butuh Mukjizat untuk Lolos ke Perempat Final
Redaktur : Tim Redaksi