jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mengapresiasi dukungan startup social commerce Dagangan program-program pemerintah dalam membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng di beberapa wilayah di Indonesia.
Dagangan aktif bekerja sama dengan pemerintah dalam pendistribusian minyak goreng hingga ke pelosok daerah di tanah air.
BACA JUGA: Bu Risma: Insyallah 21 April BLT Minyak Goreng Cair Semua
“Kami mengajak Dagangan untuk mendistribusikan ribuan liter minyak goreng ke konsumen akhir," kata Kepala Bagian/Koordinator Evaluasi dan Pelaporan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Dedi Kuswandi, Rabu (13/4).
Dedi menjelaskan dalam program tersebut, setiap konsumen dibatasi hanya boleh membeli dua liter minyak goreng.
BACA JUGA: Minyak Goreng Masih Mahal, Kemendag Sebut Oknum Pengusaha
Selain itu, konsumen juga diingatkan agar tidak menjual kembali minyak goreng yang sudah dibeli.
Menurut Dedi, ke depan Kemendag akan terus melakukan koordinasi dan melibatkan beberapa entitas lain untuk mengadakan kegiatan serupa.
BACA JUGA: OPEC Memberi Peringatan Serius, Harga Minyak Dunia Kembali Melonjak
"Kami berharap pada masa yang akan datang, bentuk-bentuk kerja sama lainnya bisa terwujud agar Dagangan bersama pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Dedi mengungkapkan sinergi dengan berbagai pihak, baik tokoh masyarakat lokal, UMKM, produsen skala besar, dan pemerintah, diharapkan dapat terus berlanjut dengan baik.
Dengan demikian, Dagangan dapat terus memperluas cakupan operasionalnya agar makin banyak masyarakat di wilayah rural Indonesia dapat menikmati layanannya pada masa mendatang.
Sebagai informasi, Dagangan adalah startup social commerce yang fokus melayani masyarakat di wilayah rural dengan menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga.
Mulai dari kebutuhan primer hingga harian lainnya secara grosir dan eceran melalui aplikasi.
Sejak 2019, layanan Dagangan telah menjangkau lebih dari 8.000 desa yang tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. (mcr28/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Wenti Ayu Apsari